REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Presiden Moeldoko mengakui mobil dinasnya sudah beberapa kali masuk bengkel untuk dilakukan perbaikan. Pernyataannya ini menanggapi rencana pengadaan mobil dinas baru untuk Presiden dan pejabat lain setingkat menteri.
Menurutnya, pengadaan mobil dinas baru sebetulnya dilakukan atas pendekatan keamanan. Presiden misalnya, ujar Moeldoko, memerlukan keamanan dan kenyamanan saat bertugas.
"Pergantian mobil kan zamannya Pak SBY dulu, tapi enggak jadi. kita pertahankan sampai sekarang. Saya pakai (mobil dinas), kadang-kadang, pakai. Cuma sudah ke bengkel," kata Moeldoko, Kamis (22/8).
Moeldoko sendiri enggan secara lugas menyampaikan setuju atau tidak terkait rencana pengadaan mobil dinas baru untuk Presiden. Namun baginya, Sekretariat Presiden tentu memiliki pertimbangan teknis terkait rencana tersebut, terutama soal keamanan.
"Mungkin ya, saya lihat mobil saya kan sudah beberapa kali ke bengkel," kata Moeldoko.
Sebelumnya, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan, Biro Umum Sekretariat Negara (Setneg) akan mengadakan dua mobil kepresidenan baru tahun ini. Menurut dia, mobil kepresidenan yang ada telah memasuki usia lebih dari 10 tahun. Oleh karena itu, untuk menjamin keamanan orang nomor satu di Indonesia, pengadaan mobil baru dianggap perlu.
Ia menjelaskan, mobil kepresidenan memiliki spesifikasi khusus seperti harus antipeluru. Ia juga menjelaskan kondisi mobil presiden saat ini sudah sulit diperbaiki karena usia yang lebih dari 10 tahun dan kerusakan yang menjalar mulai dari sistem kendaraan hingga suku cadangnya.
Dikutip dari laman resmi Sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), pemerintah telah melakukan Pengadaan Kendaraan Menteri Negara/Pejabat Setingkat Menteri. Pengadaan ini sudah dimulai pada 19 Maret 2019 dan kini lelang tender tersebut sudah selesai.
Pemerintah menyiapkan dana pagu sebesar Rp 152.540.300.000 dari APBN. Ada 41 satu peserta yang ikut dalam proses lelang ini. Dari 41 peserta tersebut, hanya empat peserta lelang yang memenuhi kualifikasi administrasi. Lelang tender ini dimenangi PT Astra International Tbk-Tso dengan harga Rp 147.229.317.000.
Masih merujuk laman LPSE, saat ini semua tahapan lelang tender sudah terlewati oleh PT Astra, dari Pembuktian Kualifikasi hingga Penandatanganan Kontrak.