REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, berharap Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Kamijoro dapat menyediakan air bersih untuk masyarakat DIY. Khususnya di Yogyakarta International Airport (YIA).
Hal tersebut diungkapkan Sultan setelah melakukan penandatanganan kerja sama dengan SPAM Kamijoro. Kerja sama dilakukan dalam rangka mengupayakan tersedianya air bersih untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat DIY.
"SPAM Kamijoro saya harap bisa memberikan fasilitas air untuk masyarakat di Kabupaten Bantul, Kulonprogo, serta YIA," kata Sultan, di kompleks Kepatihan, Rabu (21/8).
Menurut Sultan, DIY harus menyediakan suplai air sebesar 25 ribu liter hingga 27 ribu liter per detik pada 2025 mendatang. Sebab, jumlah penduduk DIY saat itu diperkirakan meningkat hingga mencapai empat juta jiwa.
Tentunya, penyediaan air bersih untuk masyarakat ini merupakan tanggung jawab Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten atau Kota. Oleh sebab itu, koordinasi, sinkronisasi kebijakan dan sinergitas dalam pengembangan proyek ini sangat diperlukan.
Dalam investasi sumber daya air, tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit. Untuk itu, ia mengimbau pemkab atau pemkot untuk melakukan pengelolaan air dengan baik.
Sehingga, tidak hanya SPAM Kamijoro, Sultan juga terus mendorong penyediaan air melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Yang mana, DIY telah berkonsentrasi penuh dalam penyediaan air melalui Bumdes dalam enam tahun terakhir.
"Awal kita punya empat kelompok enam tahun silam. Saat ini sudah 983 kelompok masyarakat. Kalau mereka manajemenya bagus dan saluran makin panjang, kelompok ini tidak mampu urunan lagi. Kita bantu dengan pinjaman," ujar Sultan.
Sementara itu, Bupati Kulonprogo, Sutedjo mengatakan, penyediaan air dari SPAM Kamijoro memang dibutuhkan. Terutama untuk YIA.
Tidak hanya itu, tentu penyediaan air bersih juga untuk masyarakat luas. Termasuk kawasan industri di Kulonprogo, Pelabuhan Tanjung Adikarto, dan pengembangan Kawasan Industri Wates Baru.
Sesuai arahan Gubernur DIY, lanjutnya, potensi air untuk pemenuhan masyarakat di Kulonprogo akan terus digali. Sebab, kebutuhan terhadap air bersih ini akan terus meningkat seiring meningkatnya pertumbuhan masyarakat ke depan.
"Kalau nanti alokasi air dari Kamijoro ini mampu 500 liter per detik, nanti 300 liter per detik untuk Kulonprogo, dan 200 liter per detik untuk Bantul," kata Sutedjo.