REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang menunjukkan, Kecamatan Bringin di Kabupaten Semarang masih menjadi wilayah krisis air bersih terparah di antara enam kecamatan terdampak kekeringan. Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Semarang, Heru Subroto mengatakan, dari sebanyak 307 tangki (1,5 juta liter) cadangan air bersih untuk penanggulangan bencana kekeringan telah terserap 124 tangki (620 ribu liter).
“Total sampai hari ini BPBD Kabupaten Semarang telah mendistribusikan bantuan air bersih sebanyak 125 tangki untuk warga yang terdampak krisis air bersih,” ujarnya saat dikonfirmasi di Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (22/8).
Ia juga mengungkapkan, dampak musim kemarau tahun ini telah dirasakan warga Kabupaten Semarang, khususnya mereka yang berada di Kecamatan Pringapus, Bancak, Bringin, Bawen, Suruh serta Kecamatan Ungaran Timur. Dari enam kecamatan tersebut, Bringin tercatat menjadi kecamatan yang terdampak cukup parah.
Hal ini bisa dilihat dari total bantuan air bersih yang telah disalurkan oleh BPBD Kabupaten Semarang ke wilayah kecamatan tersebut. Untuk Agustus ini saja, total penyaluran air bersih bantuan antisipasi bencana kekeringan yang telah disalurkan ke Kecamatan Bringin sudah mencapai 25 tangki atau setara 25 ribu liter air bersih.
“Perinciannya, 12 tangki air bersih disalurkan untuk warga di wilayah Desa Gogodalem, untuk warga Desa Nyemoh sebanyak tujuh tangki serta warga Desa Rembes sebanyak dua tangki,” ujarnya.
Masih di Agustus 2019 ini, enam tangki air bersih juga telah disalurkan BPBD Kabupaten Semarang untuk warga terdampak krisis air bersih di wilayah Desa Jatirunggo. Berikutnya untuk warga Desa Kandangan, Kecamatan Bawen sebanyak tujuh tangki; warga Desa sebanyak Plumutan, Kecamatan Bancak dan Desa Sukorejo, Kecamatan Suruh masing-masing empat tangki.
Sedangkan bantuan air bersih serta Desa Kalikayen, Kecamatan Ungaran Timur mencapai dua tangki air bersih. “Sehingga, total pada Agustus ini, BPBD Kabupaten Semarang telah menyalurkan sebanyak 48 tangki air bersih atau setara 240 ribu liter air bersih,” ujarnya.
Sehubungan puncak musim kemarau yang diprediksi akan berlangsung hingga September, maka jumlah bantuan air bersih yang disalurkan BPBD Kabupaten Semarang pada bulan ini dimungkinkan masih akan terus bertambah. BPBD Kabupaten Semarang terus menyiagakan petugas yang akan melakukan dropping air bersih guna melayani permohonan aparat desa, yang wilayahnya terdampak musim kemarau kali ini.
Heru jugameminta warga bijak memanfaatkan air bersih. Kendati BPBD Kabupaten Semarang telah menyiapkan persediaan bantuan air bersih, perilaku bijak dalam menggunakan air bersih. “Karena bantuan air bersih yang disiapkan oleh Pemerintah kabupaten (Pemkab) Semarang juga terbatas,” ujarnya.