Jumat 23 Aug 2019 00:18 WIB

PM Malaysia: Gojek Memberikan Pilihan Transportasi

Kabinet Malaysia telah memberikan lampu hijau kepada GoJek untuk beroperasi di sana.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Gita Amanda
Founder dan CEO Gojek Grup Nadiem Makarim bersiap mengikuti konvoi saat peresmian logo baru Gojek.
Foto: Republika/Prayogi
Founder dan CEO Gojek Grup Nadiem Makarim bersiap mengikuti konvoi saat peresmian logo baru Gojek.

REPUBLIKA.CO.ID, PUTRAJAYA -- Kabinet Malaysia telah memberikan lampu hijau kepada Gojek untuk beroperasi di negara tersebut. Kabinet pemerintahan Perdana Menteri Mahathir Mohamad telah memberikan persetujuan terkait implementasi layanan, studi kelayakan dan ketentuan hukum.

Mahathir mengatakan, kehadiran Gojek akan memberikan pilihan transportasi kepada masyarakat Malaysia. Selain itu, Gojek juga dapat membantu perkembangan bisnis Usaha Kecil Menengah (UKM) melalui fasilitas layanannya.

Baca Juga

Menanggapi kekhawatiran keselamatan di kalangan publik tentang layanan ini terutama untuk wanita, Mahathir mengatakan, konsumen memiliki pilihan transpotasi lain apabila mereka merasa tidak aman menggunakan layanan Gojek. "Jika Anda merasa itu tidak aman, jangan gunakan. Kami punya pilihan dan kami tidak memaksa Anda untuk naik sepeda motor," ujar Mahathir dilansir Bernama, Kamis (22/8).

Sebelumnya Menteri Pemuda dan Olah Raga Syed Saddiq Syed Abdul Rahman mengusulkan operasional Gojek kepada kabinet. Melalui akun resmi Twitternya Syed Saddiq mengungkapkan pengoperasian Gojek untuk membantu anak muda yang mempunyai sepeda motor dapat menjalankan bisnis kecil menggunakan kendaraannya.

Business Insider Singapore melaporkan, kesuksesan peluncuran Gojek di Singapura, Vietnam dan Thailand membuat perusahaan tersebut mempertimbangkan untuk masuk di Malaysia sejak Januari tahun ini. Menteri Pengembangan Pengusaha Mohd Redzuan Yusof mengatakan, Kementerian Pemuda dan Olah raga serta Kementerian Transportasi akan bertanggung jawab untuk mengidentifikasi perubahan hukum yang sesuai dengan layanan transportasi daring.

Aturan-aturan tersebtu akan mengatur di mana dan bagaimana aplikasi ride-hailing sepeda motor dapat beroperasi,  termasuk mencegah monopoli pasar. Kementerian kemudian akan membahas undang-undang ini di Parlemen. "Kami ingin memastikan apa pun yang kami terapkan untuk mengembangkan ekonomi bagi kaum muda kami, itu tidak melanggar hukum," ujar Redzuan.

Menurut laporan New Straits Times, Redzuan meramalkan Gojek dapat mulai beroperasi dalam waktu dua bulan setelah persetujuan Kabinet. Dia menjelaskan bahwa Malaysia sudah memiliki beberapa undang-undang seperti geofencing, untuk memantau operasi aplikasi ride-hailing.

Keputusan Kabinet memberikan lampu hijau kepada Gojek berlangsung dua hari setelah Menteri Pemuda dan Olahraga Syed Saddiq mengorganisir pertemuan antara pendiri Gojek Nadiem Makarim dengan Perdana Menteri Mahathir Mohamad. Sebagian besar masyarakat menyambut positif terkait izin operasional Gojek di Malayisia, sementara yang lainnya mengkhawatirkan keselamatan pengguna transportasi tersebut.

Free Malaysia Today melaporkan, keputusan Kabinet memberikan lampu hijau kepada Gojek disambut cemas oleh pendiri Big Blue Taxi Services Shamsubahrin Ismail. Dia mengatakan, perusahaannya akan membuat layanan ride-hailing jika dasar hukumnya telah disetujui pemerintah.

Beberapa warganet Malaysia mempertanyakan kebijakan pemerintah mengenai layanan transportasi dengan sepeda motor. Sebelumnya, pemerintah melarang startup ride-hailing buatan Malaysia yakni Dego Ride. Kini, pemerintah justru mendukung layanan startup serupa dari negara lain.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement