REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Radja Nainggolan mengungkapkan, seharusnya saat ini ia masih memperkuat AS Roma. Menurutnya, kepindahan ke Inter Milan pada musim panas lalu merupakan desakan dari sosok Monchi, yang saat itu menjabat sebagai direktur olahraga i Giallorossi.
Pemain yang berposisi sebagai gelandang itu tidak pernah menyamarkan keyakinan bahwa ia diusir dari klub oleh Monchi yang mundur sehari setelah pelatih Eusebio Di Francesco dipecat pada bulan Maret.
"Saya berpisah dengan Roma dan itu merupakan pukulan yang sangat berat untuk dilewati," kata pemain asal Belgia kepada Sky Sport Italia, Jumat (23/8).
Nainggolan bergabung dengan Inter dan hanya bertahan satu musim sebelum dipinjamkan ke Cagliari pada musim 2019/2020. Sang pemain dianggap bukanlah bagian dalam rencana pelatih anyar Inter, Antonio Conte.
"Saya yakin bahwa saya juga yang harus disalahkan, tetapi itu lebih dari keputusan yang dibuat oleh seseorang yang tidak lagi ada. Saya bahkan bisa tinggal di sana," sambung pria yang memiliki darah Indonesia.
Lebih lanjut, Nainggolan menegaskan dirinya masih memiliki rasa lapar, terkait target atau gelar yang ingin ia capai. Pun, ia merasa senang dengan kembalinya ke Cagliari. "Itu adalah pilihan dan itu hanya bisa menjadi penyesalan yang sia-sia yang tidak mengubah apa pun. Tetapi saya berharap dapat mencapai momen yang lebih memuaskan."