REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Seorang anggota Manggala Agni yang tergabung dalam Satuan Tugas Pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla) Kabupaten Batanghari meninggal dunia pada Jumat (23/8). Sebelumnya ia menjalani perawatan karena tertimpa batang pohon yang roboh saat menjalankan tugas memadamkan kebakaran di Taman Hutan Raya Sultan Thaha Syaifudin di KM 13, Desa Senami.
"Kami turut berduka atas meninggalnya saudara kami Asmara, beliau merupakan pahlawan lingkungan karena meninggal saat melaksanakan tugas memadamkan kebakaran hutan dan lahan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batanghari Nazhar di Jambi.
Asmara, anggota Manggala Agni Daops Muara Bulian, tertimpa batang pohon yang roboh saat hendak mengisi ulang tangki air pada Kamis (22/8) sekitar pukul 15.00 WIB. Menurut Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Agus Wibowo, saat itu Satgas Karhutla sedang melakukan pemadaman kebakaran menggunakan tangki milik Manggala Agni Muara Bulian.
Karena suplai air di tanki habis, Asmara dan Kuntoro hendak mengisi ulang tangki air mengendarai sepeda motor. Namun baru beberapa meter berjalan, ada batang kayu besar yang roboh dan menimba kepala Asmara.
Tim Satgas Karhutla segera membawa Asmara ke rumah sakit umum daerah. Menurut dr Desi selaku dokter jaga di poli umum RSUD Hamba Muara Bulian, Asmara mengalami luka robek pada kepala sebelah kiri dan pendarahan aktif pada telinga sebelah kiri sehingga kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Siloam Jambi.
"Ditakutkan ada Fraktur Basis Kranii atau patah tulang tengkorak, sehingga korban dirujuk ke Rumah Sakit Siloam karena di RSUD Hamba tidak ada alat scan-nya," kata dr Desi.
Namun Asmara akhirnya tidak tertolong. "Takdir berkata lain, Saudara Asmara meninggal dunia sekira pukul 01.15 Jumat," kata Agus.
Asmara meninggalkan satu istri dan dua anak. Jenazah Asmara akan dimakamkan di tempat kelahirannya, Dusun Anggrek, Desa Bathin, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari.