REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kesyahbandaran Utama Pelabuhan Tanjung Perak masih melakukan investigasi terkait penyebab terbakarnya Kapal Mesin (KM) Santika Nusantara. Kapal yang berangkat dari Surabaya tujuan Balikpapan tersebut mengalami kebakaran di perairan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur pada Kamis (22/8) malam.
"Belum bisa memastikan penyebab kebakaran karena itu akan dilakukan investigasi lebih dalam," ujar Kabid Penjagaan Patroli dan Penyidikan Kantor Kesyahbandaran Utama Pelabuhan Tanjung Perak Capt Roni Fahmi saat dihubungi melalui sambungan telpon, Jumat (23/8).
Roni hanya membenarkan terjadinya kebakaran pada kapal milik PT. Jembatan Nusantara tersebut. Terkait kebakaran tersebut, kata Roni, pihak kapal terus melakukan upaya pemadaman kapal dengan menggunakan CO2.
Evakuasi terhadap penumpang kapal yang jumlahnya mencapai 111 penumpang juga terus dilakukan. Evakuasi penumpang dilakukan dengan menggunakan KN SAR Laksmana milik SAR Banjarmasin, dan KN Cundamani milik KSOP Surabaya.
Roni menyatakan, sebagian besar penumpang kapal telah berhasil dievakuasi dan dibawa kembali ke Surabaya. Sementara beberapa penumpang yang belum dievakuasi mereka berada di atas life craft atau sekoci.
Sebelumnya dikabarkan, Kapal Mesin (KM) Santika Nusantara rute Surabaya-Balikpapan mengalami kebakaran di perairan Kepulauan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Kapal tersebut mengangkut sekitar 111 penumpang sekaligus anak buah kapal (ABK).
Rinciannya, 100 penumpang dewasa, enam penumpang anak, dan lima penumpang bayi. Semua penumpang dalam kapal tersebut dinyatakan selamat.
Selain penumpang, kapal tersebut juga membawa 84 kendaraan berbagai jenis. Semua kendaraan juga dipasrikannya dalam keadaan aman atau tidak terbakar.