Jumat 23 Aug 2019 13:14 WIB

UAS Sampaikan 4 Pesan Penting di Depan Ribuan Jamaah Cirebon

UAS mengajak jamaah untuk siap menghadapi era digital.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Ribuan jamaah hadiri kuliah umum dan tabligh akbar Ustaz Abdul Somad di Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, Kamis (22/8).
Foto: Republika/lil
Ribuan jamaah hadiri kuliah umum dan tabligh akbar Ustaz Abdul Somad di Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, Kamis (22/8).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Ustaz Abdul Somad (UAS) menyampaikan kuliah umum dan tabligh akbar di Kampus Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon, Kamis (22/8). Di hadapan ribuan jamaah yang membeludak di halaman parkir kampus tersebut, dia menyampaikan empat pesan.  

Pertama, UAS berpesan kepada jamaah mengenai profesionalisme. Menurut dia, keprofesionalan itu harus dimiliki, apapun bidang yang digeluti. "Jika jurusan sains dan teknologi, harus betul-betul canggih dalam bidang sains dan teknologi. Jika jurusan multimedia, rekamlah ceramah Ustaz Abdul Somad," kata UAS yang disambut antusias para jamaah.  

Baca Juga

Namun, UAS mengingatkan, ceramah yang disampaikannya itu ada yang sifatnya pengajian umum di pinggir jalan atau di tanah lapang dimana semua orang mendengar. Saat itulah, ceramah tersebut bisa direkam dan disebarkan  

"Tapi ada pengajian khusus dalam masjid yang sifatnya intern. Kalau kau sampaikan ke luar, nanti orang tersinggung, sakit hati. Mesti mengerti masalah hukum," tegas UAS.  

UAS pun mencontohkan tentang kajian mengenai surah al-Ikhlas yang menjelaskan tentang keesaan Allah SWT. Jika materi itu disebarkan secara umum, bisa menimbulkan ketersinggungan pada umat dari agama lain.  

UAS menambahkan, mempelajari ilmu agama memang penting. Namun, mempelajari ilmu-ilmu lainnya setinggi mungkin juga penting untuk digunakan dalam kebaikan.  

"Siapa yang mengerti tentang UU ITE, siapa yang mengerti tentang UU Penistaan Agama. Siapa yang akan membela kalau ada ustaz yang dilaporkan ke Mabes Polri, kalau bukan mahasiswa dari Fakultas Hukum," kata UAS.  

UAS pun kembali menegaskan bahwa semua orang mesti bersikap profesional. Dengan demikian, maka semua orang akan sibuk dengan keprofesionalan masing-masing dan tidak sibuk memikirkan orang lain. "Tidak mencari-cari kesalahan orang lain," cetus UAS.  

UAS mengatakan, sebagai orang yang mempelajari jurusan hadis, dirinya pun bersikap profesional dengan menyampaikan kajian mengenai hadis setiap Sabtu Subuh. Salah satunya hadis mengenai keberadaan patung di dalam rumah seorang Muslim. Namun, materi itu tidak disampaikannya dalam tabligh akbar, melainkan dalam masjid.   

Sementara itu, pesan kedua yang disampaikan UAS kepada jamaah adalah agar memperbanyak ibadah. Dengan banyak ibadah, Allah SWT akan memberikan kecukupan rezeki maupun rasa aman dan ketenangan. 

Pesan ketiga, UAS mengingatkan jamaah agar memiliki hidup yang bermanfaat untuk orang lain. Salah satunya dengan bersodakoh untuk membantu orang lain. Sedangkan pesan keempat yang disampaikan UAS adalah mengenai akhlakul karimah.  

Seperti diketahui, UAS hadir dalam Kuliah Umum dan Tabligh Akbar dengan tema "Peran Perguruan Tinggi dalam Memperkokoh NKRI Menuju Masyarakat Baldatun Thoyibatun Warobbun Ghofur" yang diselenggarakan UGJ Cirebon.  

Dalam kesempatan itu, UAS juga mengingatkan kepada para mahasiswa dari fakultas manapun agar memiliki niat dan cita-cita untuk menyelamatkan umat dari kegelapan menuju terang benderang. Menurut dia, siapa pun yang punya niat baik ingin menyelamatkan umat, nilai pendidikan itu ada pada cita-citanya.  

Rektor UGJ Cirebon, Mukarto Siswoyo, mengungkapkan kegiatan tausiyah itu sengaja dilakukan untuk menyirami rohani sivitas akademika UGJ. Dia pun bersyukur UAS dapat hadir ke kampus yang dipimpinnya.  

''UAS selama ini hanya bisa kita saksikan di Youtube dan layar kaca. Ternyata aslinya lebih ganteng. Terima kasih Ustaz bisa hadir ke tengah-tengah kami,'' kata Mukarto.  

Selain jamaah dari Wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) dan sekitarnya, kegiatan itu juga dihadiri para sultan dari empat kesultanan di Cirebon. Hadir pula para ulama dan habaib maupun unsur Forkopimda.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement