REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peluang Stapac Jakarta untuk mengikuti kompetisi basket tertinggi di Tanah Air, Indonesian Basketball League (IBL) musim depan masih terbuka. Sebelumnya, Stapac mengajukan surat pengunduran diri kepada IBL. Dengan alasan keterbatasan jumlah pemain, sang juara bertahan IBL mengaku tidak bisa mengarungi kompetisi musim 2019-2020.
Namun, kepastian ikut tidaknya Stapac pada IBL musim depan masih akan diputuskan usai pertemuan antara Perbasi, IBL, timnas basket Indonesia dan sembilan pemilik klub IBL. Ini diungkapkan Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah ketika dihubungi Republika, Kamis (22/8).
"Kami akan mengadakan pertemuan dengan pihak-pihak yang terkait untuk mencari solusi dari permasalahan ini. Tim IBL lainnya juga ada yang mengalami persoalan serupa. Namun memang, sejauh ini Stapac pemainnya paling banyak dipanggil seleksi timnas," jelasnya.
Dalam pertemuan yang akan digelar di Jakarta, Senin (26/8), kata Junas, akan ada pembahasan jadwal timnas. Nantinya, manajemen timnas akan menjelaskan berapa pemain yang akan dipilih memperkuat timnas. Saat ini ada sekitar 32 pemain yang jumlahnya akan berkurang sesuai tahapan dari program timnas. Bagi yang tidak dipilih, akan dikembalikan ke klub asal masing-masing.
"Kami juga akan membicarakan jadwal pertemuan IBL. Jadwal ini akan kami sesuaikan, jadi tidak akan bentrok dengan jadwal timnas. Saya memahami apa yang dialami Stapac, semoga nanti akan ada solusi terbaik bagi semua," kata dia..
Untuk kekuarangan pemain dari sejumlah klub yang pemainnya dipanggil timnas, menurut Junas, mereka bisa merekrut pemain baru dari klub lainnya. Selain itu juga akan ada draft rookie, serta rencana penambahan jumlah pemain asing untuk klub peserta IBL.
"Itu semua akan kita bahas dalam pertemuan nanti. Situasi saat ini memang baru pertama, karena kita mendapat kepercayaan menjadi tuan rumah FIBA World Cup 2023. Sehingga kita diminta oleh FIBA mempersiapkan timnas yang tangguh," kata Junas.
Sementara itu pemilik Stapac Irawan Haryono kepada Republika mengatakan kalau pengunduran diri tim Stapac dari IBL demi kepentingan tim nasional. "Keputusan ini diambil untuk kepentingan nasional. Karena sejauh ini ada lima pemain kami yang masuk seleksi tim nasional."
Selain banyaknya pemain yang dipanggil timnas, sejumlah pemain Stapac banyak yang memutuskan pensiun. "Tahun ini ada empat pemain kami yang pensiun, ada juga yang cedera dan melanjutkan sekolah di luar negeri. Jadi yang tersisa hanya satu pemain rookie tahun lalu."
"Tetapi peluang kita untuk ikut IBL memang masih terbuka walaupun memang sangat tipis. Itu semua bergantung hasil pertemuan hari Senin (26/8) nanti. Tetapi prinsipnya kami ingin mendukung terbentuknya timnas basket yang tangguh."
Ketua Umum Perbasi Danny Kosasih saat ditemui di Gedung Kemenpora Jakarta berharap dalam pertemuan nanti akan ada win-win solution untuk permasalahan ini. "kita ingin membentuk timnas yang tangguh. Di sisi, lain kita juga tidak mau merugikan klub dan liga berjalan dengan baik. Kita Kami keputusan yang terbaik," kata dia.
Pemain Stapac di pelatnas basket 5x5
1. Abraham Damar Grahita
2. Kaleb Ramot Gemilang
3. Vincent Kosasih
4. Widyantara Putrateja
5. Mei Joni
Pemain Stapac pelatnas basket 3x3
1. Rizky Effendi
Pemain Stapac cedera Achilles
1. Ruslan
Pemain Stapac pensiun
1. Fandi Andika Rama
2. Isman Thoyib
3. Oki Wira Sanjaya
4. Handri Satria Santosa
Pemain Stapac yang melanjutkan Sekolah ke Spanyol
1. Agassi Yeshe Goantara
Pemain Stapac Tersisa
1. Fernando Tanoto (rookie 2018)