REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Empat penumpang Kapal Mesin (KM) Santika Nusantara rute Surabaya-Balikpapan yang terbakar di Perairan Masalembu, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Kamis (22/8) malam, ditemukan meninggal. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumenep Abd. Rahman Riadi mengatakan, tim gabungan masih mencari 19 korban hilang dengan terus menyisir lokasi kejadian. Sebab, para korban diperkirakan masih berada di sekitar lokasi musibah.
KM Santika Nusantara terbakar pada Kamis malam sekitar pukul 20.49 WIB. Berdasarkan data, kapal tersebut mengangkut 162 orang, termasuk ABK. Berdasarkan jumlah tersebut, lanjut Rahman, sudah 139 penumpang selamat yang berhasil dievakuasi.
"Berdasarkan data manifes, kapal tersebut mengangkut 111 penumpang dan anak buah kapal. Namun berdasarkan informasi yang digali dari anak buah kapal, kapal tersebut mengangkut 162 penumpang," kata Rahman dikonfirmasi Jumat (23/8).
Rahman menegaskan, tim taruna siaga bencana di Sumenep, dibantu nelayan setempat telah mengevakuasi 139 penumpang dalam kondisi selamat. Evakuasi dilakukan dengan menggunakan kapal nelayan. Rahman mengatakan, lokasi kapal berada sekitar delapan mil dari Pulau Masalembu.
Artinya, lanjut Rahman, jika ditempuh dari Sumenep, perjalanan ke lokasi kejadian membutuhkan waktu sekitar 18 jam. Oleh sebab itu, nelayan dan tagana di Masalembu dikerahkan untuk segera membantu evakuasi korban kebakaran kapal. Mereka juga meminta bantuan dari Kantor SAR Balikpapan karena lokasinya lebih dekat dibandingkan Kantor SAR Surabaya.
“Cuaca di sekitar lokasi berangin sehingga menyulitkan evakuasi yang dilakukan oleh kapal-kapal nelayan yang rata-rata ukurannya kecil,” ujar Rahman.
KM Santika Nusantara milik PT Jembatan Nusantara berlayar dari Pelabuhan Tanjung Perak menuju Pelabuhan Semayang, Balikpapan pada Kamis pagi. Saat melintas di perairan Masalembu, kapal tersebut terbakar. Anak buah kapal sempat mencoba mematikan api dan mengevakuasi penumpang menggunakan sekoci.