Jumat 23 Aug 2019 22:51 WIB

Museum Tojan Purworejo Pamerkan Keris Ratusan Tahun

Keris ratuhan tahun berasal dari sejumlah kerajaan kuno nusantara.

Ilustrasi keris dan senjata pusaka atau tosan aji.
Foto: ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Ilustrasi keris dan senjata pusaka atau tosan aji.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI— Museum Tosan Aji dari Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) ambil bagian dalam pemeran budaya dan seni bekerja sama dengan UPTD Museum dan Taman Budaya Disdikbud Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan memamerkan belasan keris pusaka. Di antara keris tersebut usianya ada yang mencapai lebih 700 tahun silam.

Di antara belasan keris milik kerajaan di pulau Jawa dan Mataram masa lampau mendapat perhatian pengunjung di Kota Kendari di Museum Provinsi Sultra di antaranya, keris Brojol peninggalan Kerajaan Padjadjaran, keris Sajen peninggalan Kerajaan Majapahit, dan keris Carang Soko yang semuanya usianya antara 600-700 tahun silam.

Baca Juga

Selain keris yang usianya berasal dari abad ke-13, abad ke-14 dan abad ke-15, juga ada beberapa keris pusaka yang usianya di bawah 200-100 tahun, di antaranya keris tilang upuk dari Tuban, keris kebo lajer dari Kerajaan Cirebon, keris Singo Borong dari Kerajaan Mataram dan keris Jalak Tilangsari Kerajaan Kartosuryo.

"Semua keris pusaka ini merupakan sumbangan dari masyarakat, yang jumlah koleksinya di Museum Tosan Aji ada 1.138 jenis koleksi," ujar Purwanto, penanggung jawab Museum Tosan Aji Purworejo.

Menurut Purwanto, kehadiran Museum Tosan Aji dalam pameran benda-benda pusaka di Kota Kendari,Sulawesi Tenggara, adalah program rutin setiap tahun yang diselenggarakan di sejumlah daerah provinsi dan kabupaten kota di Tanah Air. 

Selain keris yang ikut di pamerkan dalam pameran benda-benda budaya di Kota Kendari, juga beberapa koleksi wayang dan produk kain batik hasil kerajinan masyarakat di Jawa tengah.

Beberapa produk batik yang dipamerkan di antaranya, batik sekar jagad, gunugsari, batik motif kapal kandas, sido asih, bokar kencong, pring sedapur, lasem, dan batik selayang pandang. Sementara wayang adalah wayang mini dan wayang agung jayengnora.

Sementara itu Kepala UPTD Museum dan Taman Budaya Diknasbud Sultra, Dody Syahrulsyah, secara terpisah mengatakan kegiatan pameran dan lomba seni yang diselenggarakan di Kendari merupakan program tahunan yang diselenggarakan kerja sama dengan sejumlah pengelola museum yang ada di Tanah Air.

"Untuk tahun ini, Museum dan Taman Budaya Sultra bekerja sama dengan Museum Tosan Aji Purworejo, Jawa Tengah, yang kegiatan pamerannya berlangsung selama lima hari (22-26 Agustus 2019)," ujarnya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement