REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — British Airlines Pilots Association (BALPA) akan melakukan pemogokan pada September mendatang. Hal ini diputuskan setelah tidak tercapainya kesepakatan dalam negosiasi antara maskapai penerbangan British Airways dan serikat pilot terkait masalah pembayaran.
Pemogokan itu menjadi kabar buruk bagi penumpang British Airways, khususnya mereka yang akan melakukan perjalanan dengan maskapai itu pada 9, 10 atau 27 September. BALPA mengatakan, ini adalah pertama kalinya dalam sejarah pilot maskapai tersebut memutuskan untuk melakukan pemogokan.
Dalam sebuah laporan, disebutkan pilot British Airways belum menerima salah satu paket pembayaran, seperti yang mereka telah usulkan. Sementara itu, penawaran pembayaran terbaru dari maskapai itu dinilai tidak sesuai dengan keinginan mayoritas pilot.
Serikat pekerja British Airways mengatakan 93 persen anggotanya memiliih untuk mendukung pemogokan. Atas hal ini, perusahaan maskapai penerbangan itu memutuskan akan melakukan perubahan jadwal. Bahkan, ada pertimbangan untuk menambah armada dengan pesawat dan awak dari maskapai lain.
Selain itu, ada kemungkinan British Airways menawarkan pengembalian uang kepada calon penumpang dalam penerbangan yang dibatalkan. Maskapai itu juga meminta Pemerintah Inggris mencegah pemogokan yang berbasis di Bandara Heathrow dan Gatwick di Ibu Kota London.
Bulan lalu, sengketa antara asosiasi pilot dan perusahaan diajukan di pengadilan. Namun, pengadilan memutuskan untuk memihak perusahaan dan tidak memenuhi tuntutan pilot.
"Selama beberapa tahun terakhir, pilot British Airways telah melakukan pengorbanan dengan membantu perusahan, seperti kami menerima pemotongan gaji, kami meningkatkan produktivitas, dan menutup skema penisun gaji akhir, hingga mengurangi biaya penerbangan,” ujar para pilot dalam sebuah pernyataan dilansir Fox News, Sabtu (24/8).
Dengan rencana pemogokan ini, para pilot British Airways mengatakan maskapai akan mengalami kerugian hingga 40 juta poundsterling atau 49 juta dolar AS. Jika mereka melakukan pemogokan selama tiga hari, maka perusahaan akan mengalami kerugian hingga 120 juta poundsterling.
Padahal, tuntutan para pilot sebatas untuk menambah gaji mereka masing-masing sebanyak lima juta poundsterling. Mereka juga mengatakan bahwa kemungkinan pemogokan dapat berlangsung hingga Januari atau lebih lama hingga perusahaan memenuhi tuntutan.