Sabtu 24 Aug 2019 16:16 WIB

Malaysia Siap Sediakan Makanan Halal di Olimpiade Tokyo

Malaysia berupaya membantu 8 juta penggemar olahraga Muslim yang akan me ngunjungi To

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Agung Sasongko
Kota Tokyo
Foto: pixabay
Kota Tokyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Malaysia berencana menjadikan Tokyo 2020 sebagai per tandingan olimpiade halal. Untuk itu, Pemerintah Malaysia membantu usaha kecil dan menengah dan usaha mikro mempromosikan produk mereka di Jepang.

Lewat Digital Trade Halal Value Chain, Malaysia berupaya membantu 8 juta penggemar olahraga Muslim yang akan me ngunjungi Tokyo untuk menemukan produk dan layanan halal. Program tersebut akan dipandu oleh komite perwakilan dari sektor publik dan swasta Malaysia yang dipimpin oleh Malaysia External Trade Development Corporation (Matrade), agen promosi perdagangan nasional di bawah Kementerian Perdagangan Internasional dan Industri (MITI)

Kelompok itu nantinya mengembangkan rencana demi mendukung eksportir halal untuk acara olahraga tahun depan. "Kami yakin Malaysia memiliki posisi yang lebih kuat untuk menjadi penyedia utama untuk produk dan layanan halal selama Olimpiade Tokyo 2020," kata Kepala Eksekutif Matrade Wan Latif Wan Musa, dikutip dari Salaam Gateway.

Ia menjelaskan, inisiatif ini tidak hanya bertujuan mendukung eksportir makanan halal ke Jepang, tetapi membantu pula dalam segmen tambahan. Bidang tambahan itu meliputi logistik, analisis data, ritel, sertifikasi halal, distribusi makanan, serta pariwisata. Ditargetkan, ekspor halal Malaysia ke Jepang bisa meningkat tahun ini. Sebelumnya, pada 2018, total ekspor tersebut mencapai 2,5 miliar ringgit Malaysia.

Salah satu pemicu peningkatan ekspor pada 2019 ini yaitu meningkatnya jumlah wisatawan Muslim dan persiapan menjelang Olimpiade. Wan Latif menambahkan, Jepang telah menyatakan minatnya untuk mencari ratusan juta makanan halal bagi para wisatawan dan atlet Muslim selama Tokyo 2020. "Ada potensi lebih dari 140 juta makanan yang dibutuhkan di desa atlet dan sekitar 720 juta makanan halal. Itu harus disiapkan selama acara," kata Wan Latif.

Dia yakin akan ada permintaan tinggi untuk produk dan layanan halal, terutama dalam makanan dan minuman. Wan Latif menilai UKM lokal dapat memanfaatkan peluang ini dengan menyediakan produk dan layanan halal ke Jepang sambil menembus pasar halal Jepang. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement