Ahad 25 Aug 2019 09:35 WIB

Perbankan Diharapkan Masuk ke Pembiayaan Renovasi Homestay

Hanya Sarana Multigriya Finansial yang masuk ke sektor pembiayaan renovasi homestay.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ratna Puspita
Penginapan ala homestay.
Foto: Pixabay
Penginapan ala homestay.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendorong perbankan di Tanah Air untuk masuk ke sektor pembiayaan homestay di 10 destinasi wisata prioritas pemerintah. Sejauh ini, hanya perusahaan pembiayaan pelat merah PT Sarana Multigriya Finansial yang masuk ke sektor tersebut. 

Ketua Tim Percepatan Pengambangan Homestay Desa Wisata, Anneke Prasyanti, menuturkan, kerja sama dengan PT SMF bisa menjadi percontohan bagi lembaga keuangan lainnya untuk masuk ke sektor pembiayaan homestay desa wisata. Program tersebut, merupakan pinjaman berbunga rendah bagi pengembangan atau perbaikan homestay khusus di 10 destinasi prioritas. 

Baca Juga

Sementara ini, kemitraan dengan PT SMF mulai diterapkan di Desa Wisata Samiran di Boyolali, Jawa Tengah serta Desa Nglanggeran di Gunung Kidul, Yogyakarta. Anneke mengatakan, hal yang menghambat sektor perbankan untuk masuk ke pasar pembiayaan homestay lantaran material pembangunan menggunakan bahan baku yang tidak diproduksi dari pabrikan.  

"Selama ini dukungan pembiayaan rumah khususnya dari bank belum menyetujui penggunaan material yang tidak diproduksi pabrik. Seperti kayu, alang-alang, dan bambu," kata Anneke dalam keterangannya, diterima Republika.co.id, Ahad (25/8).