Ahad 25 Aug 2019 13:19 WIB

KNKT Cari Bukti Awal Penyebab Terbakarnya KM Santika

Tiga korban meninggal dunia dalam kejadian terbakarnya KM Santika Nusantara.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Andri Saubani
Kapal Ro-Ro KM Santika Nusantara rute Surabaya - Balikpapan terbakar di perairan laut utara Pulau Masalembo, Jawa Timur. Kamis (22/8/2019) .
Foto: Antara/Basarnas
Kapal Ro-Ro KM Santika Nusantara rute Surabaya - Balikpapan terbakar di perairan laut utara Pulau Masalembo, Jawa Timur. Kamis (22/8/2019) .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) saat ini mulai melakukan investigasi penyebab terbakarnya Kapal Motor (KM) Santika Nusantara. Kapal tersebut terbakar pada Kamis (22/8) pukul 20.45 WIB di Perairan Laut Utara Pulau Masalembo, Jawa Timur.

“Kita cari bukti awal untuk mengungkap penyebab kebakaran KM Santika Nusantara ini lebih dulu,” kata Nico, Sabtu (24/8) malam.

Baca Juga

Nico mengatakan, KNKT saat ini tengah mengumpulkan data-data dan keterangan para penumpang. Dia memastikan sejumlah data akan dikumpulkan termasuk wawancara untuk menggali keterangan dari penumpang KM Santika Nusantara.

Sementara itu, pada Sabtu (24/8) malam, penumpang kapal KM Santika Nusantara dievakuasi dievakuasi dengan kapal patroli Sea and Coast Guard dari Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas I Surabaya. Evakuasi menggunakan kapal KNP Chundamani ke Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Direktur Kepala PLP Kelas I Surabaya Ahmad mengatakan kapal tersebut mengevakuasi 56 orang penumpang KM Santika Nusantara. Sebelumnya, penumpang telah dievakuasi terlebih dahulu oleh kapal-kapal Nelayan ke Pelabuhan Masalembo, Kabupaten Sumenep, Jumat (23/8).

“Adapun dari 56 orang korban yang diangkut kapal patroli KNP Chundamani tersebut, tiga orang diantaranya meninggal dunia,” tutur Ahmad.

Atas nama Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Ahmad menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas jatuhnya tiga korban meninggal dunia dalam kejadian terbakarnya KM Santika Nusantara. “Tiga orang korban yang meninggal tersebut langsung dibawa ke RS Bhayangkara,” tutur Ahmad di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya semalam (24/8).

Selain tiga orang yang meninggal dunia, 53 korban lainnya dalam kondisi sehat dan baik. Ahmad memastikan para korban langsung dibawa dan dilakukan pemeriksaan medis, konsumsi, serta transportasi dari pihak perusahaan pelayaran untuk dipulangkan ke rumah masing-masing yang berada di Surabaya.

“Sedangkan bagi korban yang berdomisili di luar kota Surabaya, difasilitasi untuk menginap sementara,” ujar Ahmad.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement