REPUBLIKA.CO.ID, BASEL -- Pelatih ganda putra Herry IP menjelaskan kunci kemenangan ganda putra unggulan keempat Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan pada final Kejuaraan Dunia 2019. Hendra/Ahsan menjadi juara dunia 2019 setelah mengalahkan pasangan Jepang unggulan 12 Takuro Hoki/Yugo Kobayashi 25-23, 9-21, 21-15, pada Ahad (25/8).
Pada partai pamungkas final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis BWF 2019 yang digelar di St.Jakobshall Basel, Swiss tersebut, Hendra/Ahsan meraih kemenangan setelah bermain selama satu jam empat menit. "Inilah yang dibilang mental juara, tadi kelihatan main imbang," kata Herry usai pertandingan.
"Pemain Jepang lebih muda, fisik mereka lebih bagus, lebih cepat, lebih kuat. Kelihatan Hendra di gim kedua dan ketiga sudah menurun, tetapi mental mereka yang bagus, luar biasa. Jepang-nya yang goyah, terutama si Kobayashi yang kidal itu," ujar seusai pertandingan.
Ditanya apa yang terjadi pada gim kedua, Herry mengatakan, pada awalnya ganda putra Indonesia itu tetap seperti pola biasa akan tetapi banyak melakukan kesalahan. "Hendra di belakang banyak error, Ahsan juga. Setelah 6-11 itu, kita ubah tempo, kita pelankan, istilahnya kita lepas gim kedua, fokus gim ketiga," katanya.
Keberhasilan ini menjadi gelar juara dunia ketiga bagi pasangan yang dijuluki The Daddies tersebut. Sebelumnya, mereka juga menjadi juara dunia pada 2013 dan 2015.
Keberhasilan tersebut menjadi kado ulang tahun bagi Hendra Setiawan yang tepat berusia 35 tahun pada Ahad (25/8).