REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) kembali menegaskan bencana kekeringan di sejumlah daerah tak mengganggu produksi jagung nasional. Saat ini, panen jagung tiap bulan diklaim masih berlangsung.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi menyampaikan, di sejumlah daerah produksi jagung panennya berlangsung. Dia juga menegaskan bahwa tanaman jagung merupakan komoditas yang tak terlalu terpengaruh intensintas pasokan air. Pihaknya memastikan kebutuhan jagung nasional masih bisa tercukupi hingga akhir tahun ini.
"Sekitar 300 ribu-400 ribu hektare lahan (panen) saja per bulan sudah cukup itu untuk penuhi kebutuhan nasional. Jagung tuh aman terus," ujar Suwandi saat ditemui Republika.co.id, di Kementan, Ahad (25/8) malam.
Hanya saja, dia belum dapat membuka data berapa jumlah panen jagung yang diklaim masih berlangsung itu. Terlebih, menurutnya, masih ada simpanan jagung Bulog sebesar 19.500 ton atau hampir 20 ribu ton guna mengamankan kebutuhan di musim-musim paceklik. Di samping produksi jagung masih tersedia di Bulog, pihaknya menjamin produksi jagung berangsur panen tiap bulan hingga masa panen rayanya di Oktober nanti.