Senin 26 Aug 2019 10:07 WIB

Yen Melonjak, Yuan Jatuh Karena Perang Dagang Meningkat

Ketegangan dagang kembali meningkat saat Trump memberlakukan tarif atas barang Cina.

Rep: Antara/ Red: Friska Yolanda
Mata uang yen Jepang (ilustrasi)
Foto: WIKIPEDIA
Mata uang yen Jepang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Yen menguat pada perdagangan Senin (26/8) pagi, karena investor berbondong-bondong ke aset safe-haven setelah peningkatan tajam dalam perang perdagangan AS-Cina. Perang dagang kedua negara menghancurkan kepercayaan investor dan menggelapkan prospek ekonomi global.

Sementara, yuan juga jatuh di perdagangan luar negeri. Yuan terbebani ekspektasi perlambatan yang lebih dalam di China karena dua ekonomi terbesar dunia itu saling berbalas tarif perdagangan. Franc Swiss dan emas, dua aset yang dicari selama masa penghindaran risiko tinggi, melonjak di awal perdagangan Asia.

Baca Juga

Pasar keuangan diprediksi fluktuatif karena investor cenderung mengalihkan uang dari saham ke aset yang kurang berisiko, seperti utang, emas, dan mata uang safe-haven. "Spekulan datang ke pasar sangat awal untuk menekan dolar AS/yen," kata Yukio Ishizuki, ahli strategi valuta asing di Daiwa Securities di Tokyo.

Saham-saham AS jatuh pada Jumat (23/8) ketika Presiden Donald Trump mengumumkan bea tambahan lima persen atas 550 miliar dolar AS barang-barang Cina. Keputusan ini disampaikan beberapa jam setelah Beijing meluncurkan tarif pembalasan atas produk-produk AS senilai 75 miliar dolar AS.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement