REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, semangat sportivitas olah raga, hendaknya menjadi solusi untuk menyelesaikan persoalan di Papua. Hasto mengatakan pihaknya yakin atlet dari Papua bisa mengharumkan nama Indonesia.
"Masyarakat Papua dikarunia kekuatan stamina, kecerdasan, dan intuisi yang sangat baik melalui olah raga atletik, sepak bola, dan sebagainya," kata Hasto Kristiyanto melalui pernyataan tertulisnya di Jakarta, Senin (26/8).
Hasto menyatakan, melalui semangat sportivitas olahraga, karena PDI Perjuangan menyatakan bangga atas prestasi pasangan Hendra Setiawan dan Muhammad Ahsan, menjadi juara dunia bulutangkis setelah tampil sebagai juara di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019 di Basel, Swiss, pada Ahad (25/8).
Menurut Hasto, dengan potensi masyarakat Papua itu, sepatutnya dibangun pusat-pusat pelatihan olah raga di Papua, dan negara hadir dengan memberikan jaminan bagi masa depan atlet yang telah berjuang mengibarkan bendera Merah Putih sebagai juara pada setiap kejuaraan. Hasto menegaskan, PDI Perjuangan meyakini bahwa para atlet Papua sangat hebat dan bermental juara.
"Syaratnya rekrutmen, pembinaan, dan hadirnya kebijakan khusus pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk membangun pusat-pusat pelatihan olahraga, khususnya sepak bola di Papua," katanya.
PDI Perjuangan optimistis melalui olah raga akan memperkuat mental bangsa untuk taat dan setia pada aturan main, serta membangun budaya kompetisi secara sehat, dan mengedepankan sportivitas. Menurut Hasto, prestasi puncak yang dicapai pasangan Hendra-Ahsan sebagai juara dunia bulu tangkis dunia 2019, telah mengharumkan nama Indonesia yang ditandai dengan pengibaran bendera Merah-Putih di arena Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019 di Swiss.
"Semangat juang Hendra-Ahsan sungguh luar biasa. Perjuangan mereka panjang, sangat ketat untuk bisa mengalahkan pasangan Jepang Takuro Hoki dan Yugo Kobayashi dengan menampilkan berbagai strategi, teknik, dan keterampilan, serta dengan dukungan mentalitas pantang menyerah," kata Hasto.
Menurutnya, mentalitas juara itulah yang menjadi kunci keberhasilan bagi pasangan Hendra-Ahsan membawa keharuman bagi bangsa Indonesia. Dunia olahraga, kata Hasto, mengajarkan sportivitas, ketaatan pada aturan main dan patuh pada keputusan wasit. Para atlet yang berpikir positif, berlatih keras penuh kedisiplinan, serta menguasai strategi dan taktik yang mampu tampil sebagai juara.
"Olahraga tidak mengenal jalan pintas, apalagi intrik. Olah raga bebas dari berbagai bentuk diskriminasi, karena berbasis prestasi. Karena itulah, PDI Perjuangan berharap agar pengembangan seluruh cabang olah raga bersifat wajib, dan diletakkan sebagai bagian pembangunan karakter bangsa," katanya.
"Selamat untuk Hendra-Ahsan. Sang Dwi Warna telah anda kibarkan dengan megahnya di Swiss, dan Indonesia sungguh berbangga," kata Hasto.