Senin 26 Aug 2019 13:44 WIB

Negara G-7 akan Gelontorkan Dana untuk Padamkan Hutan Amazon

Negara G-7 berencana memberikan bantuan teknis dan keuangan untuk hutan Amazon.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nur Aini
Neri dos Santos Silva (tengah) menyaksikan api yang mengancam peternakan tempatnya bekerja di kotamadya Nova Santa Helen, negara bagian Mato Grosso, Brasil, Jumat (23/8). Api itu bagian dari kebakaran yang terjadi di wilayah hutan Amazon.
Foto: AP Photo/Leo Correa
Neri dos Santos Silva (tengah) menyaksikan api yang mengancam peternakan tempatnya bekerja di kotamadya Nova Santa Helen, negara bagian Mato Grosso, Brasil, Jumat (23/8). Api itu bagian dari kebakaran yang terjadi di wilayah hutan Amazon.

REPUBLIKA.CO.ID, BIARRITZ -- Para pemimpin negara di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-7 dilaporkan mendekati kesepakatan untuk membantu memerangi kebakaran di hutan hujan Amazon. Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengatakan pada Ahad (25/8), kesepakatan untuk memberikan bantuan teknis dan keuangan sudah dekat.

Dilansir BBC, para pemimpin dari Amerika Serikat (AS), Jepang, Jerman, Prancis, Italia, Inggris, dan Kanada melanjutkan pertemuan mereka di kota tepi laut Biarritz pada Senin (26/8) di tengah ketegangan internasional atas kebakaran yang terjadi di Brasil. Para kritikus menuduh Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, turut berperan dalam menghancurkan Amazon, melalui retorika anti-lingkungan dan kurangnya tindakan terhadap pelanggaran deforestasi. Tingkat keparahan kebakaran dan respons pemerintahnya telah memicu beragam protes global.

Baca Juga

Presiden Macron pekan lalu menggambarkan kebakaran tersebut sebagai krisis internasional, dan mendorongnya untuk menjadi prioritas pada KTT G-7. Pada Ahad, dia mengatakan, para pemimpin semua sepakat untuk membantu negara-negara yang dilanda kebakaran secepat mungkin.

"Tim kami melakukan kontak dengan semua negara Amazon sehingga kami dapat menyelesaikan beberapa komitmen nyata yang melibatkan sumber daya teknis dan pendanaan," kata dia.

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan, Inggris akan menyediakan 10 juta pound untuk melindungi hutan hujan Amazon.

Sementara itu, pada Jumat (23/8) dengan menghadapi tekanan yang meningkat dari luar negeri, Bolsonaro memberi wewenang kepada militer untuk membantu mengatasi kobaran api di Amazon. Kementerian Pertahanan menyatakan bahwa 44 ribu tentara tersedia untuk membantu upaya tersebut. Pesawat tempur juga telah dirancang untuk memberikan air ke daerah-daerah yang terkena dampak kebakaran hutan Amazon.

Presiden Brasil menyatakan melalui Twitter pada Ahad, bahwa ia juga menerima tawaran dukungan dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Presiden Bolsonaro sebelumnya mengkritik tanggapan pemerintah asing dan menuduh mereka ikut campur dalam kedaulatan nasional Brasil.

Saat mengumumkan bantuan militer dalam pidato televisi pada Jumat, Bolsonaro menegaskan kebakaran hutan ada di seluruh dunia. Dia mengatakan, kebakaran hutan tidak dapat menjadi dalih untuk kemungkinan adanya sanksi internasional.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement