Senin 26 Aug 2019 17:50 WIB

Wagub Papua Barat: Tak Perlu Ada Tambahan Pasukan

Kondisi Papua Barat sudah berangsur pulih, kondusif dan terkendali. .

Rep: Febrian/ Red: Teguh Firmansyah
Warga melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Kabupaten Nabire, Papua, Kamis (22/8/2019).
Foto: antara/Arys
Warga melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Kabupaten Nabire, Papua, Kamis (22/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PANJANG -- Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani menilai tidak perlu ada penambahan pasukan dari kepolisian untuk mengamankan situasi di Papua sepekan terakhir. Menurut Lakotani, kondisi Papua Barat sudah berangsur pulih, kondusif dan terkendali. 

"Enggak perlu penambahan pasukan. Yang sudah ada saja cukup. Bahkan ada tuntutan supaya pasukan pengamanan mulai dikurangi," kata Lakotani kepada Republika di Padang Panjang, Senin (26/8).

Baca Juga

Lakotani menilai bila pihak Mabes Polri dan Polda ingin mendatangkan pasukan tambahan buat pengamanan Papua Barat, sebaiknya disesuaikan dengan kondisi terkini.

Menurut politikus Partai Gerindra itu, kondisi Papua Barat sudah berangsur pulih. Ia berharap dalam sepekan ke depan. situasi di Papua Barat sudah kembali normal seperti biasanya. 

"Aparat sekarang sudah mampu mengendalikan situasi. Sesuaikan saja dengan kondisi sekarang. Kondisi keamanan di Papua Barat sudah akan pulih," ujar Lakotani. 

Sebelumnya Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengatakan, penambahan pasukan di Manokwari dan Sorong pascakerusuhan Senin (19/8) lalu untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat setempat. Dengan begitu, masyarakat dapat kembali merasakan ketenangan usai terjadinya kericuhan.

Ia mengatakan, di Papua juga ditinggali oleh masyarakat dari berbagai macam suku. Karena itu, penambahan pasukan keamanan diharapkan mampu menciptakan situasi yang lebih kondusif. 

"Justru itu, kita penambahan pasukan itu, baik polisi maupun TNI tujuannya justru ingin memberikan rasa tenang, gitu ya. Bukan upaya untuk menekan, enggak," tambahnya.

Seperti diketahui, sebanyak 600 pasukan dikirim ke Manokwari dan Sorong pascakerusuhan beberapa hari yang lalu. Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Herry Rudolf Nahak menyebut, penambahan pasukan dilakukan untuk menjaga sejumlah objek vital. Pasukan yang didatangkan yakni berasal dari Polda Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku, dan juga Bali.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement