Senin 26 Aug 2019 17:53 WIB

Menkeu Harapkan Arus Modal Pengaruhi Investasi di Indonesia

Ketidakpastian ekonomi global membuat arus modal masuk ke instrumen SBN dan saham

Arus modal asing (ilustrasi)
Arus modal asing (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengharapkan momentum masuknya arus modal ke negara berkembang dapat mempengaruhi pertumbuhan sektor investasi di Indonesia. Sri Mulyani mengatakan Indonesia mendapatkan arus modal yang meningkat signifikan sejak Mei 2019, usai berakhirnya pemilu, karena pengaruh daya tarik ekonomi domestik.

"Kita harus kerja lebih keras agar inflow bisa diterjemahkan kepada pertumbuhan investasi," kata Sri Mulyani dalam jumpa pers perkembangan APBN KITA di Jakarta, Senin (26/8).

Baca Juga

Selain itu, menurut dia, faktor ketidakpastian ekonomi global juga telah membuat modal asing tersebut sebagian besar masuk kepada instrumen surat berharga negara maupun saham. Namun, Sri Mulyani mengharapkan arus modal tidak hanya masuk kepada instrumen portofolio, tetapi juga mempengaruhi peningkatan investasi pada sektor riil.

Berdasarkan catatan, sektor investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) pada semester I-2019 hanya tumbuh 5,02 persen. Pencapaian ini belum sepenuhnya memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi hingga pertengahan tahun 2019 yang masih didukung oleh konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah.

"Investasi masih belum tumbuh optimal. Sektor bangunan masih terjaga seiring keberlanjutan pembangunan infrastruktur, namun penurunan harga komoditas primer mempengaruhi kinerja investasi mesin," ujarnya.

Untuk meningkatkan kinerja investasi, ia memastikan pemerintah terus melakukan reformasi kebijakan agar kepercayaan investor terhadap persepsi ekonomi Indonesia makin meningkat.

"Kepercayaan ini terus kita pelihara, dengan melahirkan arah dan kebijakan agar modal asing dan modal dalam negeri tetap konstan kuat, meski ada masalah global," ujarnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement