REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mulai membuka pendaftaran beasiswa Jabar Future Leader (JFL) tahun 2019, pada Senin (26/8), dan akan berakhir pada 8 September mendatang. Untuk program JFL ini, Pemprov Jabar mengalokasikan anggaran Rp 50 miliar.
Plh Sekertaris Daerah (Sekda) Jabar Daud Ahmad mengatakan, program beasiswa JFL 2019 ini dipersembahkan bagi masyarakat Jawa Barat yang sedang menempuh pendidikan jenjang S1, S2 dan S3. "Untuk tahap sekarang anggarannya Rp50 miliar. Nanti kan akan ada beasiswa setiap tahun, nah untuk tahun 2019 ini jumlahnya Rp50 miliar," ujar Daud usai acara Jabar Punya Informasi (Japri), Senin.
Daud berharap, penerima beasiswa tersebut nantinya bisa terjun untuk membantu prioritas program-program pembangunan di Jabar. Setiap mahasiswa, nantinya menerima manfaat bantuan biaya pendidikan serta program pembinaan dan pendampingan. Beasiswa JFL sendiri terbagi menjadi dua kategori, yakni beasiswa prestasi akademis dan beasiswa prestasi non-akademis.
"Yang S1 itu dapat pembiayaan full, jadi 4 tahun mereka dibiayai sekolahnya ada juga living cost. Kalau S2 hanya biaya pendidikan dan yang S3 juga sama, itu bantuan sifatnya," paparnya.
Adapun kuota penerima beasiswa prestasi akademis, kata dia, yakni sebanyak 1.312 mahasiswa. Untuk beasiswa pendidikan penuh jenjang S1 sebayak 705 mahasiswa, beasiswa pendidikan penuh jenjang S2 sebanyak 157 mahasiswa. Sedangkan beasiswa bantuan biaya pendidikan jenjang S3 adalah 50 mahasiswa dan beasiswa percepatan akses pendidikan tinggi jenjang S1 sebanyak 400 mahasiswa.
Untuk kuota penerima beasiswa prestasinon-akademis, kata dia, sebanyak 385 mahasiswa, yang terbagi menjadi 4 jenis. Adapun empat jenis itu yakni beasiswa prestasi keagamaan jenjang S1 sebanyak 135 mahasiswa, beasiswa prestasi keolahragaan jenjang S1 sebanyak 85 mahasiswa, beasiswa prestasi kesenian jenjang S1 sebanyak 85 mahasiswa dan beasiswa prestasi jenjang keorganisasian jenjang S1 85mahasiswa. Ke-4 kategori tersebut bisa diikuti oleh mahasiwa baru dan mahasiswa berjalan alias on going. Beasiswa bagi empat kategori tersebut adalah selama 1 tahun.
Sementara menurut Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar Dewi Sartika, untuk beasiswa pendidikan penuh jenjang S1, S2 dan beasiswa bantuan biaya pendidikan jenjang S3 diperuntukan untuk mahasiswa baru yang diterima di 10 universitas. Perguruan tinggi tersebut, telah teraktreditasi A dan telah bekerja sama dengan Pemprov Jabar.
Ke-10 universitas tersebut, yakni Intsitut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Pasundan, Universitas Islam Bandung, Universitas Telkom dan Universitas Parahyangan dan Universitas Presiden. Khusus untuk beasiswa bantuan biaya pendidikan jenjang S3, ada satu tambahan universitas yang bisa mengikuti. kategori beasiswa tersebut, yakni mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Sedangkan bagi beasiswa jenis percepatan akses pendidikan jenjang S1, kata dia, bisa diikuti oleh mahasiswa dari 98 universitas yang ada di Jawa Barat. "Adapun lama program beasiswa jenis percepatan akses pendidikan jenjang S1 adalah 1 tahun," kata Dewi.
Setelah melalui proses pendaftaran, kata dia, akan dilakukan seleksi berkas oleh sistem pada 9 sampai 15 September 2019, dilanjutkan dengan seleksi oleh perguruan tinggi pada 16 September hingga 4 Oktober 2019. "Selanjutnya seleksi oleh Pemprov pada 7 hingga18 Oktober 2019. Setelah proses seleksi dilakukan, penerima beasiswa akan diumumkan pada 21 Oktober 2019," kata Dewi seraya mengatakan, endaftaran beasiswa JFL 2019 ini dapat dilakukan di lama resmi Disdik Jabar beasiswa jfl.disdik.jabarprov.go.id.