REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mantan Sekretaris Jendral Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edy mengaku siap menjadi oposisi dalam internal partai. Dia mengatakan akan tetap menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk kebesaran PKB dari luar struktur DPP partai.
"Saya akan melakukan koreksi terhadap kebijakan partai yang merugikan partai," kata Lukman Edy di Jakarta, Senin (26/8).
Menurut dia, fungsi koreksi itu sudah tidak berjalan sama sekali dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
Lukman mengungkapkan, di internal partai tidak ada yang berani melakukan kritik terhadap kebijakan ketua umum.
Seperti diketahui, PKB dinakhodai Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sejak tahun 2000 hingga saat ini. Muktamar VI PKB di Bali pada 20 sampai 22 Agustus lalu kembali menyepakati Cak Imim sebagai pimpinan tertinggi partai periode 2019-2024 nanti.
"Sehingga lima tahun ke depan saya akan menjalankan fungsi kritik konstruktif kepada pengurus DPP," kata Lukman lagi.
PKB resmi mengumumkan nama-nama yang mengisi struktural Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai. Namun, dua sosok petinggi sekaligus mantan sekretaris jendral seperti Lukman Edy dan Abdul Kadir Karding absen dalam jajaran struktural partai.
Wakil Ketua Umum PKB, Ida Fauziah, mengatakan struktural partai dilantik berdasarkan AD/ART dengan mengacu pada pasal 16, 25, dan 27. Ida mengklaim, hilangnya dua nama mantan sekretaris jendral itu lantaran mereka enggan menyatakan untuk kembali mengabdi kepada partai.