Selasa 27 Aug 2019 20:27 WIB

Sesmenpora: Pemangkasan Cabor PON 2020 Bukan karena Keamanan

Pengurangan cabang olahraga pada PON ke-20 dilandaskan faktor efisiensi.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Israr Itah
Sekretaris Kemenpora, Gatot S Dewa Broto
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Sekretaris Kemenpora, Gatot S Dewa Broto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) RI Gatot S Dewa Broto menegaskan pemangkasan cabang olahraga Pekan Olahraga NAsional (PON) 2020 menjadi 37 bukan karena kondisi keamanan di Papua yang sempat memanas. Gatot menegaskan, isu keamanan tidak menjadi alasan karena kondisi Papua yang kondusif.

Ia menyampaikan, pengurangan cabang olahraga pada PON ke-20 dilandaskan faktor efisiensi. "Agar kita lebih fokus ke cabang olahraga Olimpiade, kita harus rasional. Yang kedua lebih efisien, berkurang cabang olahraga berarti berkurang juga mobilitas atlet dan pengeluarannya," kata Gatot kepada Republika.co.id, Selasa (27/8).

Baca Juga

Ia menyatakan, hingga saat ini belum ada informasi terkait cabang olahraga apa saja yang akan dipangkas. Sebab, pembicaraan terkait hal tersebut baru akan kembali didiskusikan pada Rabu (28/8).

"Kadispora dan Gubernur Papua saat ini sedang berada di Surabaya untuk bertemu Gubernur Jawa Timur, tapi di sana tidak ada pembicaraan tentang PON," ujar dia. 

Ia menegaskan akan terus menjalin dialog dengan pengurus cabang olahraga terkait pemangkasan lomba dalam PON 2020 di Papua. Ia mengatakan, saat sudah duduk bersama akan terlihat titik terangnya. Ia meminta pengurus cabang olahraga jangan berpikir parsial. 

"Ini tentang Merah-Putih, intinya nanti juga ada pembicaraan dengan (pengurus) cabang olahraga," kata Gatot.

Sebelumnya, Menpora RI, Imam Nahrawi memutuskan cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada Pekan Olahraga Nasional 2020 dipangkas dari 47 cabang menjadi 37 cabang. Keputusan itu dikatakan Imam dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/8). 

"Tadi diputuskan rasionalisasi cabang olahraga (cabor) dan jumlah pertandingan, memang 47 cabor dan 700-an pertandingan harus dilihat secara utuh, mana yang mungkin dipertandingkan tapi tidak boleh lepas dari Olimpiade. Karena itu akan dirasionalisasi menjadi 37 cabor," kata Imam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement