Rabu 28 Aug 2019 13:28 WIB

Oposisi Inggris akan Ubah Aturan Agar PM Tunda Brexit

Peraturan itu juga mencegah Brexit terwujud pada akhir Oktober tanpa kesepakatan.

Red: Ani Nursalikah
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Foto: AP Photo/Rui Vieira
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Partai oposisi Inggris akan berusaha mengesahkan peraturan guna memaksa Perdana Menteri Boris Johnson mengupayakan penundaan kepergian Inggris dari Uni Eropa (Brexit). Peraturan itu juga mencegah Brexit terwujud pada akhir Oktober tanpa kesepakatan.

Caroline Lucas, seorang anggota Parlemen dari Partai Hijau, mengatakan semua partai oposisi bertemu, Selasa (27/8). Mereka membahas berbagai taktik dan menyepakati perubahan peraturan adalah cara terbaik menantang pemerintah.

Baca Juga

Mereka sepakat cara legislatif ke depan ialah cara yang paling aman guna berusaha memperpanjang Artikel 50, untuk terbebas dari tenggat 31 Oktober. Dia mengatakan Johnson menangani kesepakatan Brexit bahkan secara lebih sembrono.

Johnson bersikeras dia ingin Inggris meninggalkan UE dengan kesepakatan penarikan dinegosiasikan ulang. Selain itu, Inggris harus tetap pergi pada 31 Oktober mendatang. "Lakukan atau mati," kata Johnson pada waktu itu.