REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Wijaya Karya, Tbk (Wika) berencana mengantarkan dua perusahaan anak untuk masuk pasar modal melalui Initial Public Offering (IPO). Direktur Keuangan Wika, Ade Wahyu PT Wika Realty (Realty) dan PT Wika Industri Konstruksi (Wikon) diharapkan bisa masuk pasar pada semester pertama 2020.
"Duluan Wikon di semester pertama 2020, Realty tergantung nanti holding, tapi diharapkan bisa semester satu juga," kata dia usai public expose di Bursa Efek Indonesia, Rabu (28/8).
Sebelumnya, Wika memungkinkan dua pilihan entah IPO maupun right issue. Valuasi Wikon yang akan dilepas yakni antara 20-30 persen dengan nilai minimal berkisar Rp 1,2 triliun-Rp 1,5 triliun.
Sementara untuk Realty akan menunggu proses holding. Ada kemungkinan valuasi atau size Realty akan meningkat bisa sampai Rp 10 triliun jika sudah masuk holding. Sehingga nilai valuasi yang dilepas bisa lebih besar.
"Tahun depan akan dicoba tergantung situasinya, Realty minimal Rp 2 triliun kalau Wikon agak lebih kecil sedikit yah antara Rp 1,2-1,8 triliun," kata dia.
Untuk semester II, Wika juga akan meluncurkan obligasi dalam denominasi rupiah dengan nilai antara Rp 2-5 triliun dalam bentuk PUB. Obligasi ini salah satunya untuk mendukung belanja modal Wika yang akan meningkat dua kali lipat tahun depan. Belanja modal tahun ini adalah Rp 20 triliun.
"Selain salah satu keperluannya adalah untuk ibu kota baru, juga kita ada proyek-proyek besar yang akan dikerjakan," katanya.
Wika punya rencana pembangunan juga untuk membuat storage. Proyek taun depan adalah tank storage bisa untuk bahan bakar minyak maupun gas. Storage akan dibangun di Indonesia timur dan Jawa. Nilai investasinya untuk ukuran kecil di timur sekitar Rp 400-500 miliar dan Rp 2-3 triliun di Jawa.