Kamis 29 Aug 2019 10:23 WIB

SLB di Tangerang Selatan Kekurangan Pengajar

Keterbatasan guru dalam mengajar siswa, menjadi kendala di sekolah itu.

Rep: Abdurrahman/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah siswa tunanetra sedang membaca huruf braile (ilustrasi)
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Sejumlah siswa tunanetra sedang membaca huruf braile (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Sekolah Luar Biasa (SLB) Muara Sejahtera di Tangerang Selatan mengalami kekurangan tenaga pengajar. “Kendala kita itu untuk sekarang di tenaga pendidik, belum lagi kemarin setelah pemindahan guru PNS oleh pemerintah,” Kepsek SLB Muara Sejahtera, Almashuri, Kamis (29/8). 

Terdapat hanya 10 guru di SLB Muara Sejahtera. Delapan di antaranya merupakan guru tetap yayasan non PNS. Dua orang lagi merupakan alumni sekolah dan merupakan asisten guru. “Kita ambil dari alumni sekolah ini yang memang berbakat," tambahnya.

Baca Juga

Keterbatasan guru dalam mengajar siswa, menjadi kendala di sekolah itu. Sesuai dengan peraturan maksimal satu guru mengajar untuk tujuh siswa. Namun di sini guru mengajar lebih dari tujuh anak berkebutuhan khusus. “Walaupun kita sudah mengajar dengan maksimal tapi tidak didukung sumber daya yang cukup, bagaimana kita mau maksimal,” jelas Kepsek Muara Sejahtera.

Untuk jumlah siswa saat ini ada 60 hingga 65 siswa. Memasuki tahun ajaran baru, bertambah siswa sebanyak 10 orang. Terdiri atas SD tujuh orang,  SMP satu orang dan SMA dua orang. Ditambah murid pindahan dari sekolah lain satu orang. “Namanya sekolah swasta setelah ditarik gurunya agak kurang kita di tenaga pengajar,” tambahnya.

Pemerintah telah menempatkan guru PNS sesuai dengan Surat Keputusan (SK) yang berlaku. Dengan keputusan tersebut guru yang telah mengajar di sekolah swasta maupun negeri akan disesuaikan dengan SK pemerintah.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement