REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Petenis remaja Amerika Serikat (AS) usia 15 tahun, Cori Gauff, sukses melewati putaran pertama Grand Slam AS Terbuka 2019. Gauff mengalahkan petenis asal Rusia, Anastasia Potapova, 3-6, 6-2, dan 6-4, di Stadion Loius Armstrong, Selasa (27/8) waktu setempat.
Gauff sempat gagal membuka set kedua. Namun setelah itu ia berhasil menaikkan level permainannya.
Gauff mengungkapkan penyebab bisa membalikkan keadaan. Menurut dia, hal tersebut tak lepas dari dukungan suporter di lapangan. Petenis yang tampil gemilang di Wimbledon itu menyebut dukungan suporter sangat luar biasa.
"Kalian luar biasa. Di mana pun saya berada di lapangan, saya bisa mendengar seseorang mendukung saya dan saya sangat berterima kasih untuk itu," kata Gauff usai pertandingan dilansir dari Telegraph.
Meski menang, Gauff memuji lawannya yang tiga tahun lebih tua. Gauff memuji kerja keras yang ditunjukkan Potapova pada set ketiga.
Potapova merupakan pemain yang tak kenal menyerah dan tak ingin menyerahkan kemenangan kepada lawannya dengan mudah. "Saya benar-benar tidak mengingat pertandingan dengan baik karena semuanya masih kabur. Tapi saya ingat saya berpikir bahwa dalam empat pertandingan, itu seperti banyak pertarungan," ujar Gauff.
Gauff mendapatkan kartu wild card pada turnamen bergengsi ini. Ekspektasi tinggi mengalir kepadanya setelah mampu mencapai 16 besar di Wimbledon. Di tanah Inggris tersebut, penampilannya mengejutkan karena mengalahkan pemain unggulan seperti Venus Williams sebelum akhirnya ditaklukkan oleh Simona Halep.
Di babak kedua AS Terbuka, Gauff akan menghadapi petenis asal Hongaria berusia 26 tahun, Timea Babos. Gauff menjadi idola baru penggemar tenis AS. Ia digadang-gadang petenis masa depan AS.