REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pemerintah Kota Bandung berusaha menata lapak PKL Cicadas agar lebih nyaman dan rapi. Dengan bantuan dari CSR swasta, pedagang diberikan fasilitas tenda permanen dengan ukuran 2,5 meter x 75 centimeter. Adanya tenda tersebut, pedagang pun diminta untuk tidak menambah fasilitas apapun seperti terpal tambahan.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah (KUKM) Kota Bandung Atet Dedi Handiman menegaskan PKL dilarang memasang tenda tambahan meski dengan alasan mengamankan dagangan dari hujan. Atet meminta pedagang beradaptasi dengan fasilitas tenda yang sudah diberikan saat ini. Meski begitu, ia mengaku akan berkoordinasi dengan pedagang untuk mencari solusi.
“Kami ingin semaksimal mungkin mereka bisa melaksanakan kegiatan setiap saat. Kita lihat nanti sejauh mana mereka bisa melaksanakan aktivitas berjualannya saat musim hujan. Kami carikan jalan keluarnya,” ujarnya, Kamis (29/8)
Ia menyebutkan saat ini sudah ditata 20 pedagang dari total 602 pedagang. Menurutnya penataan dilakukan bertahap sesuai dengan kesanggupan produksi tenda yang disediakan PT Telkomsel.
Ia mengatakan penataan dilakukan bertahap hingga September mendatang. Tiap pekannya akan ada tenda yang didistribusikan untuk menjadi lapak baru bagi pedagang.
“Nanti pengiriman 1 minggu sekali. Setiap pekannya ada 40 tenda. Nanti dilanjutkan semuanya. Lebih kurang untuk 602 pedagang sepanjang jalan penataan,” kata dia.
Ia menambahkan penataan ini sangat didukung oleh para pedagang. Bahkan pedagang juga membomgkar sendiri lapak-lapaknya. Bekerjasama dengan dinas lain dilakukan pula perbaikan trotoar untuk mendukung penataan PKL Cicadas yang diharapkan berdampak pada keindahan estetikaa kota yang juga tetap mengakomodasi kebutuhan warga berjualan.