Jumat 30 Aug 2019 07:19 WIB

Penunjukan Dirut BTN yang Baru Jadi Polemik

Dirut BRI ini menolak pengangkatan dirinya menjadi dirut BTN.

Red: Budi Raharjo
Mantan Direktur Utama BRI Suprajarto memberikan keterangan pers tentang penunjukan dirinya menjadi Dirut BTN melalui RUPSLB di Jakarta, Kamis (29/8/2019). Suprajarto menolak diangkat menjadi Direktur Utama BTN.
Foto: Antara
Mantan Direktur Utama BRI Suprajarto memberikan keterangan pers tentang penunjukan dirinya menjadi Dirut BTN melalui RUPSLB di Jakarta, Kamis (29/8/2019). Suprajarto menolak diangkat menjadi Direktur Utama BTN.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merealisasikan perombakan direksi bank pelat merah yang sudah direncanakan sejak Juli 2019. Namun, perombakan ini menuai penolakan.

Dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN (BTN) di Jakarta, Kamis (29/8), Direktur Utama PT Bank BRI (Persero) Tbk Suprajarto ditunjuk menggantikan posisi Maryono sebagai dirut BTN. Namun, Suprajarto menyatakan mundur dari keputusan RUPSLB tersebut.

Supajarto mengatakan, ia tak pernah diajak bicara terkait penetapan dirinya sebagai dirut BTN. "Saya baru tahu tadi dari media massa," kata dia dalam konferensi pers, di Jakarta, kemarin malam.

Suprajarto menyampaikan hal yang bertolak belakang dengan pernyataan Kementerian BUMN yang menyebut sudah berkomunikasi dengannya. Menurut dia, ia tidak pernah diajak bicara, apalagi diajak musyawarah.