Jumat 31 Aug 2018 05:09 WIB

Perang Dagang? Harta Miliarder Singapura Enggak Goyang!

Pemerintah Singapura pesimis terhadap pertumbuhan kekayaan para miliarder di sana.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Perang Dagang? Harta Miliarder Singapura Enggak Goyang!. (FOTO: Foto: Reuters.)
Perang Dagang? Harta Miliarder Singapura Enggak Goyang!. (FOTO: Foto: Reuters.)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China terus memanas. Hal itu membuat pemerintah Singapura pesimis terhadap pertumbuhan kekayaan para miliarder di sana.

Namun, kenyataan justru bertolak belakang dengan ketakutannya. Seakan tak terpengaruh perang dagang, harta kekayaan milik taipan di sana justru melonjak tinggi.

Zhang Yong, pendiri Haidilao misalnya, kekayaannya saat ini mencapai 13,8 miliar dolar AS dan berhasil mengalahkan Robert dan Philip Ng sebagai orang terkaya di Singapura.

Baca Juga: Baru! Zhang Yong Jadi Orang Terkaya Baru di Singapura

Robert dan Philip Ng kini tergeser ke posisi kedua berada di bawah Zhang Yong. Selain mereka berdua, ada nama Kwek Leng Beng yang merupakan Taipan properti juga mengalami kenaikan kekayaan yang signifikan.

Lalu, Chairman Grup Hong Leong juga mengakuisisi dua properti kantor London senilai 690 juta dolar AS dan mencapai 8,8 miliar dolar AS.

Selanjutnya taipan cat Goh Cheng Liang kini memiliki kekayaan mencapai 9,5 miliar dolar AS berkat informasi baru tentang kepemilikannya.

Baca Juga: Gemparnya Perang Dagang, Elon Musk dan Jack Ma Atur Pertemuan di Shanghai, Bahas Soal...

Tak gentar terhadap perang dagang, harta kekataan miliarder itu sama sekali tak goyang. Nama lima miliarder tersebut masuk ke dalam 50 daftar taipan Singapura yang hartanya terus melesat terbang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement