Jumat 30 Aug 2019 17:06 WIB

Maruf Amin: Di Jabar Sebenarnya tak Kalah, Tapi Belum Menang

Maruf menilai melaluli Pilpres NU utuh kembali.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Presiden RI terpilih Ma'ruf Amin memberikan sambutan pada acara Tasyakur Kebangsaan Bersama Ulama di Hotel Horison, Kota Bandung, Jumat (30/8).
Foto: Abdan Syakura
Wakil Presiden RI terpilih Ma'ruf Amin memberikan sambutan pada acara Tasyakur Kebangsaan Bersama Ulama di Hotel Horison, Kota Bandung, Jumat (30/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Presiden (Wapres) RI terpilih 2019-2024, Prof Dr (HC) KH Ma’ruf Amin, bersama dengan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat mengadakan silaturahmi bersama 1.200 Ulama di Hotel Horison Bandung, Jumat (30/8).

Menurut Ma'ruf Amin, ia sebenarnya tak kalah di Jabar saat Pemilihan Presiden (Pilpres) lalu. "Jabar sebenarnya tak kalah tapi belum menang. Tapi sudah meningkat (perolehan suaranya, red)," ujar Ma'ruf Amin.

Baca Juga

Ma'ruf Amin mengatakan, tanpa sumbangan dari Jabar, kemenangan Jokowi dan dirinya tak akan bisa diraih. "Itu sumbangan masyarakat Jabar karena jumlahnya besar walaupun raihan presentasinya kecil," katanya.

Ma'ruf Amin berharap suatu saat nanti ada lagi dari NU yang menjadi presiden bukan hanya wapres.  Semua kader NU, kata dia, harus optimistis.

Oleh karena itu, ia bersyukur dalam Pilpres lalu, semua masyarakat NU baik struktural maupun kultural untuk pertama kalinya utuh memenangkam calon yang ada NU-nya. 

"Mungkin ini untuk pertama kalinya (NU kompak,red). Dulu ada pandangan yang bilang NU tak akan menang karena NU tak kompak. Tapi pandangan itu salah," kata Ma'ruf Amin seraya mengatakan.

Menurut Ma'ruf, melalui Pilpres NU menjadi utuh kembali. Hal ini, modal untuk membangun NU ke depan karena tugas-tugas yang dihadapi NU ke depan sangat besar dan berat.

"Jadi kita perlu konsolidasi, revitalisasi dan pembenahan dimana. Ada 3 tugas kita. Pertama, menjaga agama, menjaga negara, dan menjaga umat," katanya.

Ketua PWNU Jawa Barat, KH. Hasan Nuri Hidayatullah mengatakan, jangan pernah berhenti bersyukur karena Allah akan menambah nikmat untuk hamba-Nya yang bersyukur. Salah satu nikmat tersebut, adalah terpilihnya Ma'ruf Amin sebgai pemimpin NU pertama yang terpilih dari pemilihan langsung dengan proses terpanjang dan dahsyat.

"Namun, alhamdulillah terpilih dengan ridho Allah. Kami doakan selalu sehat wal afiat dan memiliki kekuatan membawa bangsa ini," katanya.

Saat ini, kata dia, Ma'ruf Amin menjadi milik bangsa Indonesia tapi ingat ada NU di dalamnya. Dalam mengurus negara, diharapkan jangan pernah lepas hubungan dari Allah SWT agar bangsa ini diridhoi Allah.

”Persatuan dan kesatuan bangsa adalah pengikat utama dalam meraih kemajuan. Kami percaya bangsa Indonesia yang bersatu dalam tali persatuan dan persaudaraan, serta penuh dengan toleransi antarsesama akan menjadikan Indonesia negara yang tidak mudah digoyahkan,” paparnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement