Sabtu 31 Aug 2019 01:01 WIB

KONI: Persiapan Olimpiade 2020 Simultan dengan SEA Games

Kontingen Indonesia diharapkan mempertahankan tradisi medali pada olimpiade.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Endro Yuwanto
Maskot Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 diperlihatkan ke publik, Ahad (22/7), di Tokyo, Jepang.
Foto: AP
Maskot Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 diperlihatkan ke publik, Ahad (22/7), di Tokyo, Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Suwarno mengatakan, persiapan menuju Olimpiade Tokyo 2020 berjalan simultan dengan persiapan atlet untuk bermain di SEA Games 2019 Filipina. Cabang olahraga (cabor) seperti bulu tangkis menjadi salah satu cabor unggulan Indonesia untuk mengoleksi medali.

Nomor ganda putra menjadi yang paling siap saat ini. Bahkan ada tiga pasangan yang ada di posisi 10 besar dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

Hal ini tentu membuat persaingan masing-masing pasangan semakin ketat. Namun, yang terpenting bagi Suwarno adalah perwakilan terbaik Indonesia bisa lolos kualifikasi menuju Olimpiade Tokyo 2020 nanti. Ia berharap Indonesia bisa meraih medali sebanyak-banyaknya dari cabor yang berlaga di olimpiade.

Selain bulu tangkis, Suwarno menyebut dua cabor lainnya yang memiliki potensi besar untuk lolos kualifikasi adalah panahan dan angkat besi. Sejauh ini, kata dia, tiga cabor inilah yang memiliki peluang paling besar.

"Kami harapkan cabor-cabor yang lain akan segera menyusul, tapi sementara yang masih kelihatan ya tiga itu," kata Suwarno, Jumat (30/8).

Dilansir situs resmi Tokyo 2020, terdapat 339 nomor dari 33 cabor yang akan dipertandingkan pada 24 Juli hingga 9 Agustus 2020. Perwakilan Indonesia diharapkan berusaha semaksimal mungkin untuk dapat mempertahankan tradisi medali pada olimpiade.

Pada ajang terakhir di Rio De Janeiro, Brasil, kontingen Tanah Air berhasil merebut satu medali emas dan dua perak. Hingga saat ini, proses kualifikasi beberapa cabor sudah mulai berjalan.

"Cabor-cabor tertentu yang diperkirakan punya peluang, mereka mengikuti kegiatan menuju praolimpiade, seperti bulu tangkis. Nah nanti siapa yang mempunyai kartu untuk menuju olimpiade ya masih dalam proses seleksi," jelas Suwarno. "Mereka kan sudah dapat perlakuan dengan penentuan cluster-cluster oleh Kemenpora. Nah cluster ini yang jadi pedoman seberapa besar peluang mereka untuk try out, berapa kemungkinan untuk bisa ikut training camp dan lain sebagainya."

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement