REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Herry Rudolf Nahak menegaskan, aparat Polri maupun TNI tidak sedang menghadapi musuh pada rentetan aksi yang terjadi di daerah tersebut. "Yang kita hadapi adalah saudara kita, adik-adik dan keluarga kita sendiri. Maka dalam melakukan pengamanan tidak ada kekerasan, harus sesuai standar operasional pengamanan (SOP)," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Papua Barat, AKBP Mathias Krey mengutip amanat Kapolda pada apel gelar pasukan di Manokwari, Jumat (30/8).
Ia menyebutkan, sesuai informasi yang diterima Polri akan ada aksi damai yang akan dilakukan massa pada Senin (2/9). Kapolda berpesan para komandan regu melakukan analisa secara matang terhadap situasi yang terjadi.
"Yang ditekankan Pak Kapolda pengamanan harus sesuai SOP. Personel harus tenang dalam situasi apapun. Kapolda tak ingin ada warga sipil jadi korban dalam aksi tersebut," ujarnya.
Kapolda pun, berpesan bahwa tidak boleh ada tindakan kekerasan yang dilakukan aparat terhadap peserta aksi. Para kapolres juga diminta agar menyampaikan itu kepada seluruh personelnya.
Informasi sementara, lanjut Kabid Humas, aksi Senin pekan depan akan dilakukan di Kantor Gubernur Papua Barat di Manokwari. Massa akan menyampaikan aspirasi mereka kepada Gubernur Dominggus Mandacan. "Informasi sementara seperti itu, kami akan cek info detailnya ke Direktur Intelkam," katanya.
Mengantisipasi aksi itu, Polda akan mempertebal pengamanan di kantor gubernur, begitu pula obyek-obyek vital di Manokwari. Seluruh personel termasuk yang didatangkan dari luar daerah akan dioptimalkan. "Saat ini Manokwari sudah kondusif. Kalau memang ada aksi hari Senin nanti mudah-mudahan berjalan damai. Polri dibantu TNI siap mengamankan Manokwari," tegasnya.