Jumat 30 Aug 2019 21:29 WIB

KH Ma'ruf Amin Ingin Pesantren Banyak Lahirkan Santripreneur

Pesantren sangat potensial cetak santripreneur.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nashih Nashrullah
Santri mengaji dalam peringatan maulid nabi (ilustrasi)
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Santri mengaji dalam peringatan maulid nabi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG— Wakil Presiden (Wapres) RI terpilih 2019-2024, Prof KH Ma’ruf Amin, ingin pesantren di Indonesia mendapatkan pendidikan vokasi. Dia ingin pesantren melahirkan banyak santripreneur atau usahawan. 

"Saya ingin santri bagus pintar ngaji usahawan atau disingkat gusiwan melalui training-training vokasi," ujar 

Baca Juga

Ma'ruf Amin di acara Silaturahmi Wakil Presiden (Wapres) RI terpilih 2019-2024, Prof Dr (HC) KH Ma’ruf Amin bersama dengan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat bersama 1.200 ulama di Hotel Horison Bandung, Jumat (30/8). 

Ma'ruf Amin mengatakan, dia mengapresiasi upaya Gubernur Jabar yang sudah membuat banyak wirausaha di pesantren. Serta, membangun banyak SMK, akademi, komunitas wirausahawan di pesantren. "Kalau banyak santripreneur, 

Ini tanda akan ada perubahan-perubahan ke depan. Santri-santri NU akan menjadi pengusaha kelas menengah baru berarti ekonimi umat Islam akan semakin kuat. Karena, diisi pengusaha menengah baru dari kalangan NU," paparnya.

Ma'ruf Amin menilai, program One Pesantren One Produk yang dibuat Gubernur Jabar Ridwan Kamil, sangat bagus. Dia berharap, NU bisa mengambil peran bersinergi dengan pemerintah provinsi Jabar dalam hal ini, Gubernur Jabar dalam program tersebut. Jadi, di desa akan ada satu desa satu produk.

"Itu cepat sekali dengan gerakan kultural NU. Sehingga NU akan jadi tulang punggung kalau bisa jangan satu produk saja tapi satu desa berbagai produk," katanya. 

Saat ditanya apakah program tersebut, akan diadopsi nasional, Ma'ruf Amin mengatakan, pasti pemerintahnya juga akan membangun desa. "Desa kan perlu dibangun desa wisata,  ada desa agro, dan desa digital. Agar agro, industrinya di desa bisa berkembang," katanya.   

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement