Jumat 30 Aug 2019 22:44 WIB

Wiranto: Sersan TNI Terbunuh Pertahankan 10 Pucuk Senjata

Aparat memang diinstruksikan untuk menahan diri.

Rep: Sapto Andika/ Red: Teguh Firmansyah
Suasana kota Jayapura, Papua, Jumat (30/8/2019).
Foto: Antara/Gusti Tanati
Suasana kota Jayapura, Papua, Jumat (30/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Wiranto menceritakan kronologi kejadian tewasnya seorang anggota TNI saat mengamankan aksi unjuk rasa di Kabupaten Deiyai, Papua.

Ia menyebutkan, seorang Sersan Dua TNI bernama Rikson tewas lantaran mempertahankan 10 pucuk senjata yang sengaja disimpan aparat keamanan di dalam mobil. 

Baca Juga

Aparat keamanan, jelas Wiranto, memang diinstruksikan untuk menahan diri dari tindakan represif dalam mengamankan aksi massa yang terjadi di Papua. Konsekuensinya, senjata yang dimiliki TNI-Polri harus disimpan di mobil. 

"Karena pasukan tidak diizinkan bawa senapan, maka senapan dimasukkan di mobil. 10 pucuk dan satu sersan gugur karena pertahankan itu," ujar Wiranto dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jumat (30/8) malam. 

Massa aksi unjuk rasa pun berhasil merampas 10 senjata yang diamankan di mobil. Meski begitu, jels Wiranto, TNI berhasil mendapatkan kembali kesepuluh pucuk senjata tersebut dari tangan oknum yang merebut senjata. 

"Sempat sampai ke masyarakat, ke gunung, dan dengan persuasif, ada kesadaran kembalikan senjata yang 10 pucuk tadi," kata Wiranto. 

Dalam keterangannya, Wiranto juga menyebut bahwa ada penunggang dan provokator yang mencari keuntungan sepihak dalam kericuhan yang terjadi di Papua dan Papua Barat belakangan ini. Ia menyebutkan bahwa pemerintah sudah mengetahui siapa otak di balik aksi massa yang berujung pengrusakan fasilitas umum di Jayapura, Papua. 

Wiranto mengaku, laporan tentang adanya provokator dan penumpang gelap dalam aksi massa di Papua dan Papua Barat didapat dari Kapolri dan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN). Meski begitu, Wiranto enggan menyebut apakah aktor di balik kericuhan Papua berasal dari dalam atau luar negeri. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement