REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Sebelum wafat di RS Mitra Keluarga Cibubur Jumat (30/8) pukul 19.23 WIB, ibunda Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Siti Habibah, sempat dirawat selama dua pekan di ruang unit perawatan intensif atau ICU.
"Dua pekan masuk ICU, semua pengobatan terbaik sudah diberikan tapi memang belum sembuh, penyakit komplikasi di usia cukup tua," ujar Deputi Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Herzaky M Putra.
Menurutnya, keluarga sudah berupaya memberikan pengobatan terbaik kepada eyang Siti Habibah di usianya yang sudah menginjak 87 tahun.
"Kondisi beliau sejak kemarin sudah kritis tapi keluarga tidak mempublikasikan. Kami berjuang agar eyang mendapatkan pengobatan terbaik, ternyata Allah mempunyai kehendak yang lain, hari ini beliau mengembuskan nafas terakhir," kata Herzaky.
Ia mengatakan, eyang Siti Habibah akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Sabtu siang.
"Rencana akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir Jakarta besok. Berangkat dari sini setelah shalat zuhur dari sini," ujarnya.
Menurutnya, jenazah akan disemayamkan di rumah duka sejak pagi hingga sebelum dimakamkan, sembari menunggu kedatangan putra sulung SBY, Edhie Baskoro yang kini masih berada di Kairo, Mesir.
Seperti diketahui, jenazah yang dibawa menggunakan mobil ambulans dari RS Mitra Keluarga Cibubur, tiba di rumah duka dengan pengawalam sekitar pukul 22.00 WIB. AHY nampak ikut membopong keranda keluar dari ambulans kemudian dibawa ke dalam rumah.