Sabtu 31 Aug 2019 07:49 WIB

Erasmus Huis Dance Digelar di Yogyakarta

Ini adalah acara kolaborasi antara DJ Indonesia dan Belanda.

Rep: my27/ Red: Fernan Rahadi
Erasmus Huis Dance Event Yogyakarta akan digelar di Hotel Grand Mercure Yogyakarta, Sabtu (31/8) malam.
Foto: my27
Erasmus Huis Dance Event Yogyakarta akan digelar di Hotel Grand Mercure Yogyakarta, Sabtu (31/8) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebuah pertunjukan tari yakni Erasmus Huis Dance Event akan digelar di Yogyakarta. Acara akan berlangsung Sabtu (31/8) malam nanti di Hotel Grand Mercure Yogyakarta mulai pukul 19.00 hingga pukul 23.00 WIB.

Erasmus Huis Dance Event Yogyakarta adalah acara kolaborasi antara DJ Indonesia dan Belanda. Acara gratis untuk segala usia ini akan menampilkan DJ Thomas Newson dari Belanda dan Innerlight & Dino dari Yogyakarta. Selain itu, akan ada pertunjukan menarik Jogjakarta Video Mapping Project yang akan mendukung penampilan para DJ di atas panggung.

Manajer Erasmus Huis, Joyce Nijssen, mengatakan pihaknya telah berkontribusi untuk kepopularitasan dan perkembangan musik dansa di seluruh dunia. "Belanda sukses menjadi salah satu pencetus dari electronic dance music, dance culture dan berbagai konsep festival," ujarnya, Jumat (30/8).

Ia mengungkapkan, banyak DJ dari Belanda, seperti Tiësto, Armin van Buuren, Afrojack, Hardwell, Martin Garrix,Yellow Claw yang telah dikenal secara mancanegara. Pada kesempatan nanti, Erasmus Huis mengundang beberapa DJ pendatang baru dari Belanda untuk datang dan mengadakan konser di Jakarta. 

Selain mengundang para DJ, Erasmus Huis juga mengundang Amsterdam Dance Event,Barong Family (label musik milik Yellow Claw), Young Gunz Muzic, dan Hype Festival, untuk memberikan seminar dan membuka sesi demo musik bagi para produser musik muda Indonesia. "Sejauh yang kami tahu, hingga saat ini belum banyak dari mereka yang mengadakan konser di Yogyakarta," katanya.

"Kami menyadari bahwa Yogyakarta adalah kota penonton yang bersemangat. Maka dari itu, kami mengundang salah satu DJ, yaitu Thomas Newson, untuk berkolaborasi dengan Innerlight, Dino dan Jogjakarta Video Mapping Project menjadi ajang dimana dua kebudayaan, Indonesia dan Belanda, bertemu dan berinteraksi," ujarnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement