Sabtu 31 Aug 2019 10:32 WIB

Masjid Jameh Hamedan di Iran Punya Ruang Bawah Tanah

Masjid Jameh Hamedan ramai dikunjungi wisatawan.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Masjid Jameh Hamedan di Iran
Foto: tehrantimes.com
Masjid Jameh Hamedan di Iran

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Jika Anda mengunjungi Iran, jangan lewatkan berkunjung ke Masjid Jameh Hamedan. Masjid ini menjadi salah satu tujuan wisata di Iran bagian barat.

Masjir yang merupakan peninggalan masa Qajar (1789-1925), ini memiliki keunikan. Terdapat dua shabestan, ruang bawah tanah yang memang menjadi ciri khas masjid, rumah dan sekolah di Iran. 

Baca Juga

Tak hanya ruang bawang tanah, bangunan kuno ini juga memiliki enam menara, tiga balkon yang berada di sisi utara, timur dan selatan.   

Dilansir di tehrantimes.com, Jumat (30/8), dahulu masjid yang berbentuk persegi panjang ini memiliki empat serambi bertiang, namun kini hanya tersisa tiga saja. Bangunan masjid terdiri dari dua area shalat, kubah yang terbuat dari batu bata dan halaman luas lengkap dengan kolam besar.  

Masjid tersebut  merupakan warisan budaya nasional yang memiliki kubah ganda, didekorasi dengan ubin berlapis warna-warni, relief kayu dan keramik rumit. Desainnya bergaya khas Arab. 

Nama masjid Jameh sendiri karena masjid ini digunakan untuk shalat Jumat di Iran. Masjid ini tepat terletak di Hamedan, dahulu bernama Ecbatana, pernah menjadi kediaman musim panas raja-raja Akhemen yang memerintah Persia dari 553 hingga 330 SM. 

Gua Ali Sadr, prasasti Ganjnameh, Mausoleum Avicenna, bukit Hegmataneh, kubah Alaviyan, masjid Jameh, dan Gereja Gregorian St Stephanos adalah beberapa di antara tempat-tempat menarik Hamedan.n Ratna Ajeng Tejomukti

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement