REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mengaku sedih dengan meninggalnya sang ibu, Siti Habibah. Ia pun menceritakan detik-detik terakhirnya saat menemani almarhumah saat menghadapi penyakitnya.
Ketika sang ibu menghembuskan nafas, SBY menyampaikan permohonan maafnya. Sambil mengecup kening almahrumah yang telah memejamkan mata untuk selamanya.
"Saya mohon maaf selama ini, permohonan maaf yang setulus-tulusnya karena ibunda saya ini sebelum sakit hampir tiap hari puasa dan tirakat, barang kali saya mendapatkan peluang memimpin Indonesia ini, tirakat dari ibu saya," ujar SBY di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Sabtu (31/8).
SBY menceritakan, dalam satu tahun terakhir komunikasi dengan sang ibu sedang tidak lancar. Namun, doa untuk kesehatan beliau tak pernah terlupa dalam setiap kegiatannya.
"Sebagai manusia biasa saya tentu kehilangan kedua orang yang saya sangat sayangi. Saya kira itu manusiawi, tapi keimanan saya, akal sehat saya, saya bisa menerima takdir Allah," ujar SBY.
Ia mengaku sedih ditinggal oleh dua orang yang disayanginya tahun ini. Bahkan, ia menyebut bahwa tahun ini terasa berat bagi keluarganya. Namun, ia mengaku ikhlas, tawakal, dan tabah menerima cobaan tersebut.
"Saya yakin bahwa ujian dan cobaan yang diberikan kepada saya dan keluarga masih belum apa-apanya dari pada anugerah yang diberikan Allah dan keluarga saya harus menerima dengan tawakal dan tabah," ujar SBY.
Meski sedih, ia meyakini Allah tetap memberinya banyak anugerah, seperti kesehatan untuk dirinya, anak, dan cucunya di tengah sejumlah cobaan yang menimpa. Tak lupa, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada para pelayat yang hadir langsung di kediamannya.
Banyak orang yang memberinya semangat di tengah tahun yang berat baginya. "Saya mengucapkan terima kasih atas motivasi dan kata-kata yang baik dan menguatkan hati saya," ujar SBY.