REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman, mengatakan seluruh isi Kantor KPU Provinsi Papua hangus akibat dibakar massa pada Jumat (30/8). Kendati demikian, Arief menegaskan kejadian ini tidak menggangu tahapan pemilu selanjutnya.
"Tidak mengganggu tahapan, tetap berjalan terus cuma hanya soal dokumennya saja kita menggunakan dokumen yang mana," kata Arief kepada wartawan di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (31/8).
Arief mengatakan dokumen penetapan caleg DPRD Provinsi Papua juga ikut terbakar. Namun, ia menegaskan, para caleg DPRD Provinsi Papua telah ditetapkan.
Untuk dokumen pencalonan para caleg itu, sudah dikirimkan kepada KPU RI pada 21 Agustus lalu. Saat ini, KPU akan mempelajari terlebih dulu apakah dokumen pencalonan tersebut akan digunakan sebagai dokumen pengganti atau tidak.
"Nanti kami akan cek," kata dia.
Sebelumnya, Kantor KPU Provinsi Papua yang berada di Kota Jayapura, dibakar oleh massa pada Jumat pagi. Akibatnya, seluruh dokumen penetapan caleg DPRD provinsi Papua hangus terbakar.
Komisioner KPU Provinsi Papua, Adam Arisoy, saat dihubungi membenarkan insiden pembakaran itu. Dia mengungkapkan, pembakaran dilakukan oleh massa pada pukul 04.00 WIT, Jumat.
"Ya benar, Kantor KPU Papua sudah dibakar jam 4 subuh tadi. Dan semua dokumen penetapan caleg DPRD Provinsi Papua sudah terbakar habis, " ujar Adam lewat sambungan telepon, Jumat siang.
Menurut Adam dia belum bisa memastikan kronologi kejadian pembakaran itu. Namun, berdasarkan informasi yang dia dapatkan, massa yang melakukan pembakaran diduga adalah massa yang menginap di Kantor Gubernur Papua.
"Saya tidak tahu pasti. Massa kan sebelumnya memang menggelar aksi damai. Kebetulan jarak Kantor Gubernur dengan Kantor KPU dekat, " ungkapnya.
Adam melanjutkan, saat ini pihaknya sedang menelusuri apakah masih ada dokumen yang terselamatkan. Selain itu, KPU Papua juga mencari tempat baru untuk melanjutkan kegiatan administrasi.
"Kami segera buat laporan ke pimpinan kesekretariatan kpu RI. Itu langkah yang kami lakukan. Karena yang jelas semua dokumen sudah ga ada lagi. Kami nanti akan coba cek apakah masih ada kopian atau scan yang bisa dipakai atau semua dalam bentuk sudah habis terbakar. Sehinga biar aman semuanya, " tegas Adam.