REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jenazah ibunda Presiden ke-6 RI Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), Siti Habibah, tiba di blok khusus Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Sabtu pukul 14.10 WIB. SBY berjalan di belakang peti jenazah sang ibundanya menuju liang kubur.
"Ibunda tersayang, selamat jalan, menghadaplah ke sang kholik dengan damai," ujar SBY di TPU Tanah Kusir, Sabtu (31/8).
SBY mengutarakan ia berada dalam kesedihan yang mendalam. Sebab, ia menyebut dirinya kehilangan ibunda padahal belum genap 100 hari ditinggal sang istri.
"Tahun ini adalah yang berat bagi saya dan keluarga. Tahun yang penuh ujian dan cobaan. Belum genap 100 hari istri tercinta ibu Ani Yudhoyono berpeluang menghadap Allah. Kemudian tadi malam ibunda juga menghadap sang khalik," kata SBY.
Presiden keenam RI itu memohon maaf atas semua keburukan yang pernah dilakukan sang ibunda saat masih hidup. "Saya mohon keikhalasan dan pintu maaf, bila ada kesalahan almarhumah selama ini," ucapnya.
SBY tampak murung sepanjang pemakaman. Tak ada raut senyum dari wajahnya. Terlebih saat dirinya mengalungkan bunga ke nisan ibundanya.
Siti Habibah meninggal dunia di RS Mitra Keluarga Cibubur pada Jumat (30/8) malam. Ia mengembuskan napas terakhir di usia 87 tahun.
Di TPU Tanah Kusir, Siti Habibah dimakamkan di blok khusus area makam perintis dan pejuang kemerdekaan. Blok ini dikhususkan untuk pemakaman tokoh-tokoh terkenal atau keluarganya.
Di lokasi pemakaman, tampak ada satu karangan bunga yang dikirim oleh Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan. Terlihat hadir Menteri Agama Lukman Hakim Saefudin dan politikus Demokrat Dede Yusuf.