REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Al-Fatihah ditakdirkan Allah sebagai surah pembuka yang akan selalu muncul pertama kali, ketika Alquran dibuka. Para ulama pun meyakini, surah tersebut berada pada posisi pertama dalam Lauhul Mahfuz.
Ustaz Muhammad Furqan Alfaruqiy bin Muchtar Basri menambahkan, al-Fatihah merupakan ulumul quran. "Jadi, konten Alquran, semua nya terangkum dalam surah itu," ujarnya kepada Republika seusai Program Pelatihan Guru Tahsin Alquran dan Terapis Bacaan al-Fatihah se-Jabode tabek di Klinik Al Fatihah, Masjid Al Mukhlisin, Jakarta, belum lama ini.
Ia menegaskan, al-Fatihah merupakan surah yang sangat penting sebab wajib dibaca dalam setiap shalat. Tak peduli apa pun mahzab serta kelompoknya, al-Fatihah tetap diakui menjadi bacaan wajib semua Muslim saat shalat.
"Maka, membaca al-Fatihah harus benar karena kalau tidak, berisiko pada rusaknya bacaan dan shalat seseorang. Bahkan, beberapa imam seperti Imam Nawawi berpendapat, kesalahan membaca al-Fatihah bisa membatalkan shalat," tuturnya.
Dengan begitu, semua Muslim harus memperbaiki bacaan Alqurannya terutama surah al-Fatihah. Al-Fatihah Center (AFC) kemudian hadir untuk mengajarkan Alquran menggunakan metode talaqqi dan musyafahah.
"Talaqqi al musyafahah merupa kan metode Rasulullah mengajarkan Alquran. Ini metode dari langit, saat Rasul belajar dari Jibril pun memakai metode itu, lalu diajarkan ke para sahabat, jadi mata rantai atau sanadnya bersambung, tidak akan terputus sampai hari kiamat, ini bukti keautentikan Alquran," jelas Ustaz Furqan.
Dia menjelaskan, dahulu metode talaqqi dan musyafahah belum dikenal di Indonesia. Baru sekitar 2008, ketika film Ayat-Ayat Cinta tayang, umat Islam mulai tertarik mempelajari metode tersebut.
Ustaz Furqan menyebutkan, dalam talaqqi, surah al-Fatihah merupakan yang pertama dipelajari. "Berdasarkan pengalaman, saya mencatat kini sudah ada 1.000 kesalahan umat Muslim dalam pembacaan al-Fatihah," tutur pria yang pernah menjadi imam Masjid Istiqlal di Houston, Amerika Serikat, pada 2016 ini.
Ia melanjutkan, layanan dakwah Alquran AFC didukung kecanggihan teknologi, sehingga belajar Alquran menjadi lebih menyenangkan. Ada beberapa aplikasi mobile yang digunakan meliputi Aplikasi Asesmen, QLT (The Quranic Listening Therapy), serta Aplikasi Terapis dan Talaqqi.
"Layanan utama dakwah AFC, yaitu edukasi, asesmen, terapi, perbaikan melalui talaqqi dan musyafahah, serta sertifikasi khusus bacaan surah al- Fatihah. Sertifikat ini sebagai bukti otentik," jelas Ustaz Furqan. Dirinya berharap melalui metode ini, semakin banyak umat Islam yang bisa diperbaiki bacaan al-Fatihah-nya. Banyaknya jumlah Muslim di Indone sia, lanjut dia, menjadi tantangan ter sendiri bagi dakwah, khususnya di bidang Alquran.
"Inilah mengapa guru tahsin, imam masjid, ustaz, dan lainnya perlu mempelajari metode talaqqi dan musyafahah yang didukung teknologi karena mereka yang nantinya akan mengajarkan lagi kepada lebih banyak orang. Jumlah guru Alquran yang sedikit dibandingkan dengan populasi umat, tentu menjadi tantangan luar biasa," ujar dia.