Sabtu 31 Aug 2019 21:05 WIB

Kalender Hijriyah Penanda Peradaban yang Dibangun Rasulullah

kalender Hijriyah telah memberikan sumbangsih besar dalam peradaban Islam.

Rep: Febryan A/ Red: Agung Sasongko
Rasulullah
Foto: Pixabay
Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kalender Hijriyah yang dimulai pada tahun 622 Masehi menjadi penanda dimulainya sebuah peradaban Islam yang dibangun Nabi Muhammad SAW. Sejarawan Islam Tiar Anwar Bachtiar menyebut, kalender Hijriyah telah memberikan sumbangsih besar dalam kegiatan administrasi pada peradaban Islam.

Tiar menjelaskan, Kalender Hijriyah pertama kali dipakai pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Saat itu, Umar mendapatkan surat yang tak dilengkapi tahun, hanya hari dan bulan. Lalu, sang khilafah mulai bermusyawarah dengan para sahabat untuk membuat sebuah sistem perhitungan tahun.

Baca Juga

"Karena sebelumnya kan umat Islam maupun bangsa Arab tidak punya perhitungan tahun, hanya penamaan tahun saja. Semisal tahun kelahiran nabi yang dinamai tahun Gajah," kata Dosen sejarah di Universitas Padjajaran

Musyawarah itu, lanjut Tiar, akhirnya bersepakat untuk memulai sebuah perhitungan tahun atau kalender dengan merujuk pada tahun Nabi melaksanakan Hijrah dari Makkah ke Yastrib (Madinah). Tahun saat Nabi berhijrah disepakai sebagai tahun satu.

"Oleh karena itu namanya tahun Hijriyah," ungkap Pembina komunitas Jejak Islam untuk Bangsa (JIB) ini.

Sejak saat itulah, lanjut Tiar, semua kegiatan administrasi dalam peradaban Islam, seperti penanggalan dalam surat mulai menggunakan penhitungan dengan angka. Meski demikian, penamaan bulannya tetap merujuk pada penamaan bulan yang telah digunakan sebelum peradaban Islam dimulai.

Dalam beberapa hari lagi atau tepatnya 1 September 2019 Masehi, umat Islam akan menyambut tahun 1441 Hijriyah. Tiar berharap, pergantian tahun Hijriyah ini dimaknai umat muslim sebagai waktu untuk berhijrah. Yakni, berhijrah untuk mewujudkan Islam sebagai agama yang Rahmatan lil alamin (rahmat bagi semesta).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement