Ahad 01 Sep 2019 04:12 WIB

Ribuan Orang Berziarah ke Makam Sultan Banten

Banyaknya peziarah datang karena bertepatan dengan Tahun Baru Islam.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Israr Itah
Makam Sultan Maulana Hasanuddin di Kasemen, Kota Serang ramai dikunjungi peziarah dari berbagai daerah.
Foto: Republika/Alkhaledi Kurnialam
Makam Sultan Maulana Hasanuddin di Kasemen, Kota Serang ramai dikunjungi peziarah dari berbagai daerah.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Ribuan peziarah memadati kompleks pemakaman Sultan Maulana Hasanuddin di Kawasan Masjid Agung Banten, Serang, Banten. Banyaknya peziarah datang karena bertepatan dengan Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1441 Hijriyah.

Pengurus kompleks pemakaman Sultan Maulana Hasanuddin, Yusron (45) menuturkan bahwa momen Tahun Baru Hijriyah memang selalu dijadikan peziarah untuk mendatangi makam Sultan Banten pertama itu tiap tahunnya.  Keramaian peziarah pada momen Tahun Baru Hijriah dimulai sejak sore menjelang pergantian tahun baru Islam dan semakin bertambah jumlahnya usai waktu shalat Isya.

"Di sini memang ramai kalau Muharram, peziarah datang dari mana-mana. Ada yang dari luar kota sampai luar pulau Jawa, itu mulai ramai sore tadi," kata Yusron, Sabtu (31/8).

Menurutnya, ada empat momen bulan Hijriyah yang biasanya jadi waktu para peziarah berdatangan ke kompleks makam, yaitu Bulan Ruwah atau Sya'ban pada peringatan Nisfu Sya'ban, Rabiul Awwal pada peringatan Maulid Nabi Muhammad, Syawal, dan Muharram.

Kepadatan kompleks makam pada bulan-bulan itu terlebih pada Bulan Syawwal usai Lebaran bisa menyebabkan macet hingga ke akses jalan raya sebelum masuk kawasan Masjid Agung Banten. 

"Kalau buat tanggal yang biasanya ramai itu setiap tanggal 14 di penanggalan Hijriyah yang harinya bertepatan dengan Jumat, wah itu ramai" kata dia.

Keramian peziarah terlihat jelas saat memasuki kompleks pemakaman yang letaknya tepat di samping Masjid Agung Banten, mereka harus antre untuk masuk kompleks pemakaman saking banyaknya peziarah. Pembagian kloter masuk ziarah juga dilakukan agar petugas pembimbing doa saat di makam juga tidak kewalahan membimbing peziarah.

Seorang peziarah asal Kampung Bogeg, Serang, Dani (33) mengaku menyempatkan setiap malam pergantian tahun Hijriyah ini untuk berziarah ke Makam Sultan Maulana Hasanuddin. Ia menegaskan, ziarah makam ini menurutnya bukan menjadi tempat untuk meminta kepada Sultan Banten. Doa, kata dia, tetaplah ditujukan kepada Tuhan. 

"Sultan kan orang saleh, banyak jasanya, jadi kita kunjungi. Berdoa mah tetap ke Allah," jelasnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement