REPUBLIKA.CO.ID, WARSAW - Para pemimpin termasuk Kanselir Jerman Angela Merkel dan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) memperingati 80 tahun dimulainya Perang Dunia Kedua di Polandia, Ahad (1/9). Kala itu masalah politik masih menjadi konflik di negara tersebut.
Sejumlah wilayah mengalami kehancuran dan kematian di Polandia. Negara itu kehilangan sekitar seperlima dari populasinya, termasuk sebagian besar dari tiga juta warga Yahudi. Setelah perang melanda, Warsawa yang sempat hancur bangkit kembali dari runtuhnya, dan Polandia tetap berada di bawah dominasi Soviet hingga 1989.
Dilansir Reuters, upacara peringatan dimulai setelah pukul empat pagi atau dua GMT di kota kecil Wielun, tempat salah satu pengeboman pertama perang pada 1 September 1939. Upacara dimulai dari Pidato Presiden Polandia Andrzej Duda dan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier. Merkel dan Pence dijadwalkan hadir pada upacara usai Presiden AS Donald Trump membatalkan perjalanannya karena badai.
Bagi Poland's Law and Justice (Pis) Party, peringatan akan Perang Dunia Kedua adalah tonggak utama dari politik sejarah yang bertujuan menangkal kurangnya penghargaan di Barat soal tingkat penderitaan dan keberanian bangsa di bawah pendudukan Nazi Jerman. Para kritikus menilai ambisi partai adalah untuk menanamkan nasionalisme di antara pemilih pada saat populis di seluruh dunia memasuki revisionime historis.
PiS mengatakan, negara berdiri di panggung global sementara keamanan nasional dipertaruhkan. "Pengalaman Polandia dalam Perang Dunia II sangat berbeda dari negara-negara Eropa Barat. Pendudukan Prancis dan Polandia tidak ada bandingannya," kata Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki.