Ahad 01 Sep 2019 17:37 WIB

Pesantren Al Hamid Gelar Pawai Kendaraan Hias

Masyarakat antusias menyaksikan parade kendaraan dekoratif di pinggir jalan.

Red: EH Ismail
Sebuah kendaraan dekoratif bertema perahu melintas di jalan saat penyelenggaraan Pawai Kendaraan Hias di Cipayung, Jakarta Timur, Ahad (1/9). Pawai tersebut merupakan rangkaian acara peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 Hijriyah yang diselenggarakan Pondok Pesantren Al Hamid, Cipayung, Jakarta Timur.
Foto: Republika/EH Ismail
Sebuah kendaraan dekoratif bertema perahu melintas di jalan saat penyelenggaraan Pawai Kendaraan Hias di Cipayung, Jakarta Timur, Ahad (1/9). Pawai tersebut merupakan rangkaian acara peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 Hijriyah yang diselenggarakan Pondok Pesantren Al Hamid, Cipayung, Jakarta Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pondok Pesantren Al Hamid Jakarta menggelar pawai kendaraan hias guna memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 Hijriyah. Ratusan kendaraan hias beragam tema tersebut mengelilingi kawasan Cipayung, Jakarta Timur mulai Ahad (1/9) pagi sampai Ahad siang. 

Selama mengadakan pawai, ratusan santri Ponpes Al-Hamid yang menjadi peserta pawai bersaut-sautan dengan peserta lain yang terlihat antusias mengikuti kegiatan. Selama berkeliling, para santri dan peserta umum juga membagi-bagikan makanan yang diikat dalam sebuah lidi berhias kertas berwarna. Selama pawai, para santri melantunkan shalawat, menyanyikan mars NU, dan menyerukan ajakan Ayo Mondok atau belajar di pesantren.

Ketua I panitia kegiatan Syarifuddin Syah Shiddiq mengatakan, kegiatan pawai kendaraan hias merupakan acara rutin dua tahunan yang selalu dilakukan pesantren. “Dulu pawai setahun sekali, tapi karena beberapa pertimbangan akhirnya belakangan kita selenggarakan setahun sekali,” kata Syarif kepada Republika.co.id, Ahad.

photo
Pawai kendaraan hias.

Menurut Syarif, tidak kurang dari 200 kendaraan yang sudah dihias ikut serta dalam pawai yang juga melibatkan personel pengamanan dari kepolisian setempat. Khusus untuk peserta pawai dari Al Hamid, kreasi kendaraan murni merupakan karya para santri dengan dana yang dikelola secara mandiri.