Ahad 01 Sep 2019 22:40 WIB

Kesatuan Perempuan Golkar Dukung Ketahanan Pangan Tanah Air

Pelatihan urban farming diharapkan membantu ketahanan pangan.

Pengurus Pusat Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG).
Foto: Dok. PG
Pengurus Pusat Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tren urban farming atau bertani di perkotaan tengah meningkat beberapa tahun terakhir. Pertanian yang memanfaatkan lahan pekarangan di kota, termasuk rumah dan perkantoran ini, diharapkan menjadi salah satu solusi dalam penguatan ketahanan pangan. Hal ini yang melatarbelakangi Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) untuk menyelenggarakan Pelatihan Urban Farming untuk rumah tangga yang akan dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (Balitbang) Jakarta, Selasa (3/9) mendatang.

Ketua panitia pelaksana Miranti Kono mengatakan, kegiatan ini nantinya akan dipandu oleh instruktur berpengalaman, dan akan diberikan beberapa materi penting terkait urban farming.

"Diantaranya pengenalan cara bertanam sayuran, buah-buahan hidroponik, cara membuat pupuk hingga cara mengolah hasil tanam," paparnya, melalui rilisnya, kepada wartawan, di Jakarta, Ahad (1/9).

Ketua Umum KPPG yang juga Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian menyatakan dukungannya secara maksimal. "Saatnya perempuan sebagai penggerak sektor rumah tangga terlibat langsung," jelasnya.

Lebih lanjut, Hetifah menyampaikan, urban farming diharapkan menjadi solusi dalam mendukung ketahanan pangan. "Dengan semakin sempitnya lahan untuk pertanian di perkotaan maka urban farming diharapkan perannya diantaranya dalam menyediakan kebutuhan pangan yang dimulai dari keluarga," tutupnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement