Senin 02 Sep 2019 08:13 WIB

Sharp Luncurkan Lebih dari Satu Varian Baru Berbasis IoT

Perpaduan artificial intelligence dan IoT diciptakan untuk produk elektronik

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Sharp Luncurkan Lebih dari Satu Varian Baru Berbasis IoT. (FOTO: Mochamad Ali Topan)
Sharp Luncurkan Lebih dari Satu Varian Baru Berbasis IoT. (FOTO: Mochamad Ali Topan)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta---PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) terus memenuhi kebutuhan elektronik masyarakat dan juga memperkut pangsa pasar elektronik di tanah air dengan meluncurkan beberapa varian baru berbasis Internet of Things (IoT).

Tahun ini Sharp mengandalkan varian barunya, yakni AC AloT. Sesuai namanya, perpaduan artificial intelligence dan IoT diciptakan agar AC tersebut menangkap dan memahami aktivitas rutin pengguna dan mengendalikannya melalui ponsel pintar.

Asistant General Marketing Communication PT Sharp Electronics Indonesia, Agus Soewadji, menyatakan dunia akan berubah ke era digital dan gaya hidup orang Indonesia ke depan, tak terkecuali yang berkaitan dengan urusan rumah tangga, akan mengarah ke gaya hidup digital. Kaum milenial yang sekarang sudah banyak bersentuhan dengan aplikasi digital dan kelak menjadi konsumen potensial tentunya akan menginginkan perangkat rumah tangga elektronik yang canggih dan menunjang gaya hidup digital mereka.

Baca Juga: Andalkan Mobile Display Truck Sharp Targetkan Penjualan Rp11 T

"Produk smart home akan menjadi pilihan dan kita sudah menyiapkannya sesuai kebutuhan lifestyle digital kedepan," tegas Agus Soewadji di sela kegiatan pameran '50 Years in Harmony Roadshow' di Surabaya, Minggu (1/9/2019).

Selain inovasi AC AloT, Sharp juga mengeluarkan peranti elektonik untuk memasak, Healsio Automatic Cookware. Fitur Automatic Heat pada peranti tersebut mampu mengatur tingkatan panas dalam memasak yaitu tinggi, sedang dan rendah. Pengaturan ini dapat berjalan karena adanya sensor yang dibenamkan di dalam produk itu, yaitu Steam Sensor dan Temperatur Sensor. Kedua sensor itu itu mampu mendeteksi jenis makanan guna menghindari masakan hangus dan meluap serta melindungi makanan dari bakteri dan jamur.

"Kita akan terus berinovasi dan memperkuat pangsa pasar produk smart home. Kami yakin strategi ini akan mempertahankan posisi kita sebagai market leader di pasar elektronik Indonesia,” tandas Agus.

Agus menambahkan, selain inovasi produk, inovasi pendekatan pasar juga dilakukan karena era digital telah mendorong perubahan tren kebutuhan konsumen terhadap perangkat elektoronik rumah tangga. Ia membandingkan penjualan penjualan produk elektronik televisi dulu dan sekarang.

"Kalau dulu penjualan TV menduduki peringkat pertama dengan komposisi terbesar, karena setiap kamar satu TV. Namun saat ini, televisi berada di peringkat ketiga setelah mesin cuci dan AC karena satu rumah cukup satu unit TV,” katanya.

Baca Juga: Sharp Electronics Indonesia Tambah Kapasitas Produksi

Sementara itu Branch Manager PT Sharp Electronics Indonesia Cabang Surabaya, Henry Santoso, mengungkapkan minat konsumen di Surabaya terhadap produk yang mendukung tren gaya hidup digital cukup tinggi, seperti AC Iot, air purifier, peranti untuk memasak dan lainnya. Prasarana di kota Surabaya cukup menunjang operasional perangkat canggih itu seperti internet, wifi dan jarigan yang sangat bagus.

Ia optimistis, kedepan produk smart home ini akan semakin diminati sehingga akan meningkatkan pangsa pasar Sharp secara keseluruhan di Surabaya. Henry menambahkan, sejauh ini kontribusi Surabaya terhadap total penjualan Sharp di Indonesia sebesar 10 persen.

“Dengan diluncurkannya peranti smart home di jajaran produk Sharp, kontribusi kontribusi penjualan kita bisa diatas 10 persen dengan pertumbuhan yang juga lebih besar dari target tahun ini sebesar 30 persen,” beber Henry.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement